GridPop.ID - Sebentar lagi umat Muslim akan segera memperingati Maulid Nabi Muhammad.
Tahun 2021 ini, Maulid Nabi Muhammad jatuh pada tanggal 19 Oktober.
Dilansir dari laman tribunnews.com, Maulid Nabi diperingati setiap 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.
Maulid Nabi menjadi perayaan yang berkembang di masyarakat setelah Nabi Muhammad SAW wafat.
Dosen Tafsir Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Ahmadi Fathurrohman Dardiri SThI MHum, menjelaskan mengenai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Maulid artinya kelahiran, sementara Maulud itu artinya orang yang dilahirkan," jelas Ahmadi.
Menurutnya, istilah keduanya sama benarnya, intinya kita memperingati sosok kelahiran seorang yang penting bagi kita, terutama sebagai seorang muslim.
Memperingati maulid semata-mata untuk mengenang warisan atau peranan Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya.
Ahmadi mengatakan, ketika Maulid, selain mewarisi apa yang nabi tinggalkan kepada kita yakni Alquran dan Hadist serta sunah, akhlak juga menjadi hal yang utama.
Baca Juga: Nyesel Baru Tahu Sekarang, Bahan Rumahan Ini Ampuh Atasi Masalah Bibir Hitam, Hasilnya Bikin Takjub
Hikmah Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
Ahmadi menjelaskan, hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW yang paling utama adalah teladan.
Beliau adalah manusia layaknya kita, tetapi ada sisi dalam diri Beliau yang tidak kita miliki.
"Yaitu akhlak yang mulia," jelasnya.
Nabi Muhammad SAW memiliki jaminan masuk Surga, karena akhlaknya yang mulia.
Beliau tetap berdoa, tetap beristigfar, dan tetap menjalankan kewajibannya seorang muslim.
"Jadi kita memperingati maulid, mengingat-ingat sosok Nabi, kita berusaha meniru."
"Pada akhirnya kehidupan kita bisa menjadi lebih tenang, kebutuhan spiritual terjawab," terangnya.
Keutamaan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
Terkait hal ini, Ahmadi mengambil pernyataan dari Kyai Adam Kosasih asal Subang.
Ada empat hal yang menjadi keutamaan dalam prosesi memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW:
1. Syukur
"Kita merasa bersyukur atas hadirnya Nabi Muhammad SAW di muka bumi ini," jelasnya.
Lebih menyenangkan lagi, semua itu terekam baik dalam Alquran, hadist, dalam sunnahnya, dan informasi-informasi dari para sahabat.
2. Untuk Memuji
"Bukan berarti Nabi suka dipuji," ujarnya.
Ahmadi menjelaskan, fakta di balik kelahiran Nabi Muhammad SAW sangat luar biasa, dan karenanya kita harus melalukan pujian kepadanya.
'Kalau bukan karena kamu Muhammad, Kalau bukan karena kamu Muhammad, Aku tidak menciptakan alam raya, itu kata Allah SWT dalam hadits Qudsi.
"Artinya, alasan keberadaan Nabi Muhammad sendiri itu adalah alasan yang bukan saja rasional, tetapi juga intelektual."
"Bahkan Allah itu menyatakan pentingnya sosok Muhammad, mungkin itu sulit dipercayai, tetapi itulah yang terjadi," terangnya.
Ahmadi mengatakan, kita sebagai pengikutnya, orang yang melihat Nabi Muhammad SAW sebagai figur, akan lebih sering memujinya.
"Untuk lebih melihat sosok Beliau untuk bisa masuk dalam diri kita," jelasnya.
3. Tholabul ilmi
Pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pasti ada pengajian.
"Di titik tertentu, ini adalah momen mengembangkan pengetahuan," jelasnya.
Ahmadi menjelaskan, ketika wasiat takwa itu disampaikan, seringkali informasi yang ada mampu menimbulkan hikmah.
"Hikmah ini menjadi semangat tersendiri, hikmah itu kumpulan dari pengalaman, dalil, informasi tercampur jadi sampai."
"Dengan hikmah kita bisa merubah berbagai hal, mungkin adanya hikmah melalui pengajian-pengajian itu, level keimanan, pengetahuan dan kebaikan mungkin akan naik," terangnya.
4. Teladan
"Hubungan kita meneladani Nabi, melihat Nabi sebagai tuntunan, itu adalah cara kita menuju kepada Allah," terangnya.
Menurutnya, Nabi Muhammad SAW bisa dibilang sebagai wasilah kita kepada Tuhan kita.
"Nah ini merupakan empat keutamaan memperingati Maulid Nabi, sisanya dapat bersifat personal," jelasnya.
"Maulid Nabi merupakan cara kita melihat figur Nabi Muhammad, di balik figur ini terdapat latar belakangnya, pengalamannnya, dan semuanya."
"Kita memahami figur Nabi Muhammad tidak boleh sedikit-sedikit, misal hanya cara makan atau berpakaiannya saja."
"Itu boleh, tidak salah, namun sifatnya parsial. Akan lebih menarik dan membahagiakan lagi jika kita meniru Nabi Muhammad secara keseluruhan."
"Kita menjadi jujur saja, itu sudah luar biasa," terangnya.
Sebagai tambahan, tahun ini Maulid Nabi Muhammad kembali diperingati ditengah pandemi corona.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan virus corona saat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 19 Oktober mendatang.
Wiku menekankan, penularan virus masih terjadi sekalipun situasi pandemi sudah menunjukkan perbaikan.
"Mengingat Indonesia yang saat ini sedang dalam kondisi kasus yang cukup terkendali sudah sepatutnya kita mempertahankannya dengan tidak terlena dan tetap berhati-hati," kata Wiku, dalam konferensi pers daring, Selasa (5/10/2021) seperti dikutip dari laman kompas.com.
Wiku mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan 3M atau memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dalam setiap aktivitas.
Ia juga meminta pemerintah daerah menyampaikan pentingnya penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat, termasuk soal pengawasan.
Jika masyarakat abai terhadap protokol kesehatan, kata Wiku, berisiko meningkatkan kembali penularan virus corona.
"Mohon kepada pemerintah daerah melakukan pengawasan kegiatan masyarakat dengan membantu sosialisasi yang jelas di daerah masing-masing, khususnya rincian protokol kesehatan yang harus dijalankan untuk meminimalisasi peluang penularan sebesar-besarnya," kata Wiku.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar