Asisten direktur hukum di Kementrian Kesehatan (MOJ) Jason Lee mengatakan, "selama wawancara, pria itu mengklain bahwa dia belum pernah melakukan hubungan seksual sebelumnya dan bersikeras bahwa dia tidak berpartisipasi dalam kegiatan beresiko,".
Namun, akhirnya pria itu mengaku pada petugas kesehatan masyarakat bahwa dia melakukan hubungan seks dengan seorang pekerja asing laki-laki yang ia temui di tempat umum pada Juni 2017.
Dia juga memiliki banyak hubungan seksual dengan beebrapa orang asing di Filipina dan hubungan seksual dengan seorang pria di biliki toilet di Causeway Point, salah satu pusat perbelanjaan di Singapura.
Karena informasi palsu yang diberikan sehubungan dengan donor darah yang dapat mengakibatkan bahaya serius bagi kesehatan dan keselamatan masyarakat, jaksa menuntut hukuman empat bulan penjara dan denda 10 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp 100 juta.
"Secara khusus, jika darah yang disumbangkan terinfeksi HIV, ada resiko penyakit ini dapat ditularkan melalui transfusi darah ke penerima yang tidak bersalah," katanya.
Di sisi lain, kuasa hukumnya mengatakan bahwa klien tidak akan mampu membayar denda dan meminta hukuman yang ringan.
Otoritas Ilmu Kesehatan mengatakan bahwa darah yang didonorkan itu akan segera diisolasi dan dihancurkan.
"Tidak ada darah dari pendonor yang ditransfusikan kepada pasien,"
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Suar.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar