GridPop.ID - Bagi sebagian orang, nama Sa Anisa Nugraha memang terdengar asing.
Namun, ternyata gadis keturunan Indonesia ini sangat terkenal di Negeri 1000 Pagoda, Thailand lho.
Penasaran dengan potret Sa Anisa Nugraha? Simak artikel GridPop.ID berikut.
Melansir dari Pos Belitung, ternyata Sa Anisa Nugraha keturunan Indonesia-Thailand.
Tak heran, jika ia memiliki pesona khas wanita Asia Tenggara yang oriental.
Anisa Nugraha menarik perhatian publik Thailand lewat perannya dalam serial populer Karn La Krang Neung…Nai Hua Ji (Once Upon in My Heart).
Dalam serial berjumlah 12 episode itu, Anisa memang tidak menjadi pemeran utama melainkan antagonis.
Tetapi siapa sangka, perannya sebagai dokter bedah cantik bernama Kwan justru banyak memikat masyarakat Thailand.
Peran Anisa di serial Karn La Krang Neung…Nai Hua Jai ini pun boleh dibilang cukup vital.
Karakter dokter Kwan yang ia perankan bahkan sudah muncul sejak awal episode hingga akhir episode.
Selain di dunia akting, prestasi Anisa pun cukup mumpuni di dunia modelling.
Wanita bertinggi 177 cm ini pernah memenangi Thailand Supermodel Contest pada tahun 2010.
Background Keluarga
Melansir dari Tribun Trends, gadis kelahiran 8 Juni 1990 ini merupakan putri dari pasangan campuran Indonesia-Thailand.
Ayahnya yang bernama Nur Nugraha bekerja di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok.
Sementara ibunya berdarah Thailand, merupakan seorang pengusaha pemilik usaha gaun pengantin.
Beragama Islam
Punya orangtua muslim, Sa Anisa juga mantap memeluk Islam.
Dalam beberapa unggahan di Instagram, Anisa memamerkan potret ademnya menggunakan hijab.
Ia juga selalu rajin menunaikan ibadan puasa.
Menjadi pemeluk agama minoritas di Thailand tak menghalanginya berpuasa tiap Ramadhan tiba.
Kerap ke Indonesia
Walau mengaku tak lancar berbahasa Indonesia, Anisa kerap berkunjung ke kampung halaman ayahnya.
Ia sering pergi ke tempat-tempat wisata di Indonesia seperti ke Kawah Putih, Jawa Barat.
GridPop.ID (*)
Source | : | Pos Belitung,Tribun Trends |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar