GridPop.ID - Setelah menikah, pasangan pengantin baru seharusnya berbahagia.
Biasanya, suami istri yang sudah menikah akan berbulan madu agar bisa menghabiskan waktu berdua.
Namun, hal pahit justru dialami wanita ini setelah diajak bulan madu oleh suaminya.
Diberitakan oleh wiken.id yang melansir eva.vn pada 2020 lalu, kisah ini terjadi pada seorang wanita asal Pakistan yang tak disebutkan namanya.
Wanita itu menikah dengan seorang pria bernama Usman dari Guwaranwala, Provinsi Punjab, Pakistan.
Setelah melangsungkan pernikahan sang suami Usman menawarkan pada istrinya untuk bulan madu.
Karena tawaran itu termasuk hal yang menyenangkan, sang istri setuju.
Jadi setelah kedua pasangan ini menikah, mereka akhirnya berbulan madu ke Lahore dan Punjab.
Suaminya, Usman mengatakan, dia ingin membawa istrinya keliling kota asalnya dan menikmati waktu bersamanya.
Namun, pada saat itulah sang istri sadar ternyata selama ini hanya diperdaya oleh suaminya sendiri.
Sosok suaminya, Usman bukannya mengajak ke tempat penginapan ataupun tempat yang indah untuk berbulan madu.
Justru membawanya untuk dijual kepada orang asing dengan harga yang sangat murah.
Usman menjual istrinya dengan harga 6.600 Dh (Rp28 juta) kepada orang asing tersebut.
Setelah menyelesaikan transaksi, Usman kemudian kembali tanpa membawa istrinya dan seolah dia tidak melakukan apapun.
Siapa sangka, perjalanan tersebut ternyata sudah direncanakan oleh Usman jauh hari sebelumnya.
Dia membawa istrinya ke Lahore di mana dia akan bertemu dengan pedagang manusia.
Kemudian, dia menukarkan istrinya dengan uang yang sudah ditawarkan oleh pedagang tersebut.
Dengan kata lain, pernikahan itu juga hanya settingan yang dilakukan Usman untuk mendapat keuntungan dengan menjual istrinya.
Untungnya kasus menggemparkan ini berhasil terungkap, setelah sang istri melarikan diri kemudian melaporkan ke polisi.
Sang istri mengaku, dia telah tinggal selama 3 Minggu di tangan pedagang manusia tersebut, sebelum akhinya memiliki kesempatan untuk meloloskan diri.
Setelah melarikan diri dia melaporkan pada polisi setempat, kemudian korban menjalani pemeriksaan.
Polisi juga menangkap Usman dan memburu pedagang manusia tersebut, sementara rincian insiden sedang dalam penyelidikan.
Insiden itu memicu kegemparan besar di Pakistan, di Twitter netizen menyiarakan tagar #HumanRight, setelah mendengar kasus itu.
Kata kunci pencarian "Pria dari Gujiranwala menjual istrinya satu hari setelah menikah" juga ramai di mesin pencarian.
Sebagai tambahan, dilansir dari laman kompas.com, masalah perdagangan manusia (human trafficking) sudah lama terjadi.
Ada beberapa hal yang dapat dikategorikan sebagai perdagangan manusia, seperti bekerja tanpa dibayar, dan yang paling populer adalah eksploitasi seksual.
Biasanya anak atau perempuan dijanjikan pekerjaan tertentu, tetapi akhirnya mereka malah dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial.
Penculikan anak melalui situs jejaring sosial yang terjadi akhir-akhir ini juga bisa memicu perdagangan anak.
Oleh karena itu, perkembangan teknologi seharusnya diiringi dengan pemahaman yang cukup mengenai baik-buruknya.
Melihat fakta semacam itu, tidak mengherankan bila Prof Irwanto, Ketua ECPAT Affiliate Group of Indonesia, mengatakan bahwa penyebab utama dari adanya perdagangan anak dan perempuan ini adalah tingkat pendidikan yang rendah.
Di Indonesia, pendidikan yang cenderung rendah membuat anak susah untuk mengatakan "tidak".
Orangtua yang berpendidikan rendah, ditambah dengan desakan ekonomi, membuat mereka bersedia melakukan apa saja untuk meningkatkan taraf hidupnya.
Termasuk, "menjual" anak mereka sendiri.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Wiken.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar