Adapun sang ibu telah lama meninggal dunia.
Keterbatasan ekonomi membuat Susanti belum mampu membangun rumah yang layak huni.
Bahkan untuk berlatih muaythai saja Susanti hanya bisa mengandalkan perlengkapan seadanya yakni sarung tinju bekas, samsak yang digantung di pohon, serta ban bekas yang ditancapkan di pohon.
Akan tetapi, keterbatasan ini tak membuat Susanti patah semangat dan ia bisa membuktikan kemampuannya hingga sukses meraih kejuaraan nasional.
"Alat yang saya pakai ini juga seadanya.
Satu sarung tinju bekas ini sebenarnya saya sudah mau buang,
tapi pelatih saya bilang pakai saja," ujar Susanti, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Sabtu (9/10/2021).
Diakui Susanti, dukungan dari orangtua dan kerabatnya, serta teman-teman lah yang membuat dirinya termotivasi untuk terus giat berlatih.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar