GridPop.ID - Pasangan yang memutuskan untuk menjalin hubungan tentu saja harus menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain.
Bahkan, cinta yang tulus juga tak memandang fisik pasangan.
Seperti halnya yang dilakukan oleh pria ini.
Dirinya tetap bersedia menikahi kekasihnya meski tubuh wanita ini dipenuhi luka.
Kisah inspiratif ini berasal dari pasangan kekasih asal Ceara, Brasil ini.
Dilansir dari laman intisari online pada 2018 silam, pria bernama Edmilson berusia 23 tahun bertunangan dengan pacarnya yang berusia 28 tahun, Karine de Souza.
Hal yang lebih mengejutkan adalah bahwa tanpa mengetahui tentang penyakit Karine, dia tidak pernah ragu untuk bertunangan dengannya.
Melansir laman Godtv, Karine memiliki penyakit kulit langka disebut "Xeroderma Pigmentosum".
Kulitnya memiliki kepekaan ekstrem terhadap sinar ultraviolet (UV) dan ketika sinar matahari mengenai kulitnya, akan menyebabkan depigmentasi dan lesi kulit.
Menurut penelitian, penyakit ini belum ada obatnya
Dalam kasus Karine, penyakit kulitnya ini telah menyebabkan luka dan lesi di seluruh tubuhnya.
Hal ini yang cukup membuat Karine memiliki sifat rendah diri dan selalu menghindari kontak dengan orang lain.
Meski begitu, hal itu tidak menghentikannya untuk hidup layaknya orang normal lainnya.
Dia sangat sadar bahwa orang-orang menghakiminya karena penampilannya, tetapi dia telah menaruh kepercayaan dirinya terhadap Tuhan.
Inilah yang membuat Edmilson jatuh cinta padanya, melampaui apa yang bisa dilihat mata.
Kisah sepasang tunangan ini menjadi viral setelah seorang fotografer mengunggah hasil fotonya ke Facebook.
Ia juga menulis keterangan yang membuat banyak orang terinspirasi.
“Pernahkah kau merasakan cinta?
Pernahkah kau berpikir tentang memberikan cinta yang besar?
Pernahkah kau peduli tentang penampilan dan lupa untuk mengkhawatirkan perasaan?
Kemudian aku mengajakmu untuk merasakan kisah Karine dan Edmilson.
Sebuah kisah yang begitu indah dan penuh inspirasi yang akan membangkitkan rasa kehidupan yang paling indah di dalam dirimu.
Di dunia di mana penampilan lebih penting daripada perasaan, mereka bertemu bukan secara kebetulan, itu adalah pertemuan jiwa, pertemuan antar penerimaan dan karakter serta cinta yang muncul ketika jiwa mereka bertemu.
Hari ini mereka menjadi inspirasi bagi begitu banyak orang yang tidak percaya diri dalam hidup dan khususnya dalam cinta."
Karine De Souza, 28 tahun, dari Fortaleza, didiagnosis dengan 'xeroderma pigmentosum', penyakit langka, genetik, tidak menular yang tidak memiliki penyembuhan kecuali dengan perawatan.
Penyakit ini menciptakan luka ketika kulitnya langsung terkena sinar ultraviolet.
Tapi untuk Edmilson, 23, dari Ceará, penyakit itu tidak menghentikan kisah cinta yang indah.
Serta hal yang dapat aku katakan, setelah mengabadikan momen cinta pasangan ini justru membuatku merasa kedamaian dan banyak inspirasi dari diri mereka.
Penerimaan, perlindungan dan semua kasih sayang yang ada di antara mereka berdua, telah membuat aku melihat bahwa cinta tidak hilang.
Penerimaan kondisi Karine membuatku melihat betapa tidak bergunanya saat kita mengeluh.
Aku hanya meminta satu hal (pada kalian), bersyukurlah setiap hari untuk menjadi siapa diri kalian sekarang.
Berhenti mengeluh dengan dirimu saat ini. Rangkul hidup, dan terima.
Terima kasih banyak telah mengajariku banyak hal. Kalian luar biasa.
Terima kasih untuk pelukan penguatnya, dan untuk hari yang indah saat kita hidup bersama," tulis fotografer Daniel Panisson.
Diketahui bahwa pasangan ini baru bertunangan pada awal Oktober tahun ini.
Sebagi tambahan, Xeroderma pigmentosum (XP) merupakan penyakit kulit langka.
Dilansir dari laman kompas.com, penderita penyakit ini mengharuskan dirinya melindungi seluruh tubuhnya dari serangan sinar ultraviolet (UV) matahari.
Hal ini karena sinar UV bisa merusak tubuhnya dan memicu terjadinya kanker kulit.
Xeroderma pigmentosum merupakan kelainan genetik yang menyebabkan sensitivitas ekstrem terhadap sinar ultraviolet (UV).
Di Inggris, diperkirakan ada 100 orang yang terkena penyakit ini dan sekitar 2000 orang di seluruh dunia.
Umumnya, sekitar Sekitar 30 persen pasien xeroderma pigmentosum juga mengalami kelainan neurologis, gangguan pendengaran, dan kehilangan mobilitas.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Intisari Online |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar