Selama sembilan bulan berikutnya, 12 jam sehari, tujuh hari seminggu, Kellogg dan istrinya yang setia, keduanya psikolog komparatif, melakukan tes demi tes pada Donald dan Gua.
Eksperimen kejam
Donald dan Gua dibesarkan dengan cara yang persis sama. Mereka berdua mengenakan baju bayi, disuruh duduk di kursi tinggi, tidur di ranjang dan mendapat ciuman selamat malam, meskipun Gua dibawa dengan kereta kecil.
Gua juga diperlakukan sesuai apa yang akan dilakukan orang tua saat membesarkan bayi perempuannya. Sementara itu, Kellogg menjalankan serangkaian tes terhadap Gua dan Donald.
Dia mulai memeriksa "tekanan darah, ingatan, ukuran tubuh, coretan, refleks, persepsi kedalaman, vokalisasi, penggerak, reaksi terhadap gelitik, kekuatan, ketangkasan manual.
Kellogg juga menguji kemampuan memecahkan masalah, rasa takut, keseimbangan, perilaku bermain, memanjat, ketaatan, menggenggam, pemahaman bahasa, rentang perhatian, dan lain-lain," menurut catatan penulis The Psychological Record.
Menurut satu laporan, Kellogg akan mengetuk kepala Donald dan Gua dengan sendok, untuk mendengar perbedaan suara tengkorak mereka. Dia juga akan membuat suara keras untuk melihat siapa yang akan bereaksi lebih cepat.
Mereka bahkan mencoba meyakinkan Gua untuk tidak memakan gelembung sabun dengan memasukkan sebatang produk sabun ke mulutnya.
Rekaman menakutkan dari percobaan menunjukkan Gua dan Donald diletakkan di kursi tinggi dan diputar-putar sampai mereka mulai menangis.
Mereka juga didorong menyelesaikan tes kejam. Di mana mereka dimasukkan dalam labirin dan dipaksa keluar dengan rintangan yang berubah-ubah di sekitar mereka.
Baca Juga: Berteman dengan Polisi, Baim Wong Tak Ragu Lakukan Prank dan Eksperimen Sosial di Video YouTubenya
Source | : | Smithsonian Magazine |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar