GridPop.ID - Ular piton merupakan salah satu predator yang harus diwaspadai.
Meskipun tak memiliki bisa, tapi ular piton mampu meremukkan mangsanya dengan lilitannya yang kuat.
Dilansir dari laman kompas.com, Ular piton merupakan ular tidak berbisa yang ditemukan di Benua Asia, Afrika, dan Australia.
Terdapat 41 spesies ular piton yang ditemukan dalam keluarga Pythonidae.
Meski sama-sama berukuran besar, ular piton berada di keluarga yang berbeda dengan ular sanca dan ular boa. Ular piton merupakan salah satu ular terbesar di dunia.
Ular piton bisa tumbuh dengan panjang antara 7-10 meter dan bobot mencapai 113 kg.
Dilansir dari Live Science dan San Diego Zoo, Ular piton tidak mengejar mangsa mereka.
Mereka adalah predator penyergap yang menangkap mangsanya dengan menggunakan “lubang” penginderaan panas di sepanjang rahang mereka.
Ular piton akan menunggu hingga mangsanya mendekat, kemudian ia mencengkeram mangsanya dengan gigi yang tajam dan melengkung ke belakang.
Biasanya, ular piton melingkarkan tubuhnya pada tubuh hewan yang hendak ia makan.
Tujuannya adalah untuk menghentikan pernapasan, bukan menghancurkannya.
Beberapa waktu lalu, bocah ini nyaris menjadi korban ganasnya ular piton.
Pasalnya, sebagian tubuhnya dililita ular piton dan nyaris saja remuk.
Dilansir dari pemberitaan Grid.ID beberapa waktu lalu, seorang anak di Thailand terekam video sedang terkena lilitan ular python di area persawahan.
Dalam video tersebut terlihat tubuh anak lelaki itu kesulitan bergerak lantaran lilitan ular.
Seorang anak perempuan lantas membantu melepaskan lilitan ular tersebut.
Akhirnya ia berhasil melepaskan lilitan ular tersebut.
Namun tampaknya anak kecil tersebut tidak merasa takut apa yang baru saja terjadi kepadanya.
Ia bahkan malah tertawa tersenyum setelah lepas dari jeratan ular itu.
Terkuak fakta sebenarnya, ternyata kedua anak itu adalah pemburu ular.
Di video menit ke 5.40 terlihat mereka menggali tanah dan menemukan ular lainnya.
Setelahnya semua ular tersebut dimasukkan ke dalam karung yang mereka bawa.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar