GridPop.ID - Tikus menjadi salah satu hewan yang menganggu jika berkeliaran di rumah.
Dilansir oleh kompas.com dari laman heathline, hama tikus di dalam rumah bisa menyebabkan penyakit leptospirosis, salmonellosis, plague, typhoid dan juga hantavirus pulmonary sindrom.
Leptospirosis bisa menular ketika kita minum atau mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi urin tikus yang sudah terinfeksi.
Penyakit ini bisa menyerang manusia, juga hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.
Sedangkan salmonellosis, bisa menular ke manusia melalui makanan yang terkontaminasi kotoran tikus.
Meski segala rentang usia bisa terkena penyakit ini, namun kasus yang paling banyak ditemukan adalah pada anak-anak usia di bawah lima tahun.
Sedangkan typhoid, bisa terjadi jika kita terkontaminasi kutu yang dibawa tikus.
Meski penyakit ini mudah diobati, namun alangkah lebih baik jika kita bisa melakukan pencegahan agar tak tertular.
Beberapa tahun lalu, seorang bayi juga sempat menjadi korban akibat keganasan tikus.
Dilansir oleh laman Grid.ID dari Slingapop, inilah contoh tidak menjaga kebersihan tempat.
Seorang bayi berumur 10 hari harus meregang nyawa, lantaran diserang oleh tikus.
Mirisnya kejadian penyerangan tikus itu terjadi di sebuah rumah sakit umum Guntur di Andhra Pradesh, India Tenggara, yang harusnya sebuah instansi kesehatan mengedepankan kebersihan.
Ibu bayi yang tewas itu, Lakshmi Chavali mengungkapkan bagaimana dia memperingatkan staf rumah sakit tentang hama tikus itu.
Namun keluhannya dianggap angin lalu.
Akibatnya tikus-tikus tadi menyerang bayinya yang baru 10 hari.
Tikus telah mengunyah jari-jari bayinya hingga habis tak bersisa.
Bukan hanya itu, tikus juga berusaha memakan mata kiri si bayi.
Tubuh bayi itu dipenuhi luka-luka akibat gigitan tikus.
Tapi apa tanggapan pihak rumah sakit?.
Ayah anak itu, Chavali Nagaraju Babu mengaku pihak rumah sakit berkata bahwa orang tua bayi itu tidak perlu khawatir karena kehilangan seorang anak.
Lantaran mereka masih mempunyai anak laki-laki satunya lagi.
Menteri kesehatan India, Kamineni Srinivas mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan investigasi atas kasus itu.
Serta meminta laporan dari polisi dalam waktu seminggu.
Hingga kini staf rumah sakit yang terlibat dalam penanganan bayi nahas tersebut sementara di skors dari pekerjaannya untuk menunggu laporan lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan India.
Berita ini sebenarnya terjadi di bulan Agustus 2015.
Namun kejadian ini kembali menjadi viral dan ramai diperbincangkan oleh sejumlah netizen.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar