Jadi, kami membawa dua mobil untuk pergi sekaligus dengan ibuku karena beliau tinggal dengan saya dan suami saya.
Saya dan suami menunggu di dalam mobil di luar pagar dan kakak saya masih di tempat parkir di dalam pagar.
Dari dalam mobil, saya memang tidak bisa melihat pintu rumah, karena kami berada di depan rumah tetangga sebelah.
Ibuku masih bersiap-siap di rumah sementara semua menantu dan cucu telah masuk ke dalam mobil.
Saya berharap ibu saya naik mobil dengan saya karena anak-anak abang saya banyak, jadi mungkin mobilnya sempit.
Tapi kakak saya masih menunggu, mungkin dia ingat ibu saya ingin naik mobil bersamanya.
Setelah 5 menit menunggu, abang saya telepon katanya mau berangkat dulu karena hendak isi bensin.
Saya bilang tidak apa-apa dan dia pun keluar dari tempat parkir rumah lalu pergi.
Suamiku sedikit mundur karena ingin menunggu ibuku. Melihat pintu utama tertutup, tapi entah mengapa pintu dapur terbuka lagi."
Source | : | siakapkeli.my |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar