Zanziman lahir pada tahun 1999, tetapi dia dijauhi oleh masyarakat dan menghadapi intimidasi terus-menerus oleh teman-temannya karena penampilan fisiknya.
Dia juga ditolak pendidikannya atas dasar bahwa dia tidak memiliki kapasitas mental untuk berkonsentrasi di kelas.
Alasan itu membuatnya harus menghabiskan waktu untuk bertahan hidup di hutan.
Dalam film dokumenter itu, ibu Zanziman mengatakan kepada wartawan bahwa karena penampilannya, putranya menjadi sasaran intimidasi di desa sepanjang hidupnya.
Teman-temannya sering memanggilnya dengan nama yang kasar dan tidak pantas.
Untuk diketahui, Zanziman menderita mikrosefali, suatu kondisi di mana kepala bayi jauh lebih kecil dari yang diperkirakan.
Setelah film dokumenter tersebut, Afrimax TV membuat halaman GoFundMe dan menerima banyak sumbangan dari pemirsa di seluruh dunia.
Source | : | Kompas.com,Suar.id |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar