GridPop.ID - Bagi beberapa wanita, kehamilan menjadi salah satu anugerah terindah dari Tuhan.
Terlebih jika kehamilan itu memang sudah lama ia nantikan bersama pasangan.
Seperti yang dirasakan oleh wanita bernama Lauren ini misalnya.
Diwartakan GridPop.ID pada (4/12/2019), Lauren sungguh bahagia ketika mendapat hasil tes kehamilan positif.
Ia tak sabar menanti kelahiran anaknya yang kedua.
Tapi, semua berubah menjadi kisah pilu ketika ia mulai merasakan hal-hal aneh dengan kehamilannya.
Saat kehamilannya memasuki usia 7 minggu, ia merasa ada yang tak beres di kandungannya.
Dan benar saja, ia tiba-tiba mengalami pendarahan.
Dokter pun meminta Lauren menjalani pemindaian atau scan kehamilan.
Melihat hasil scan, sungguh membuat hati Lauren hancur berkeping-keping.
Betapa tidak, ternyata yang ada dalam rahimnya adalah sebuah tumor.
Lauren didiagnosa mengalami apa yang disebut molar pregnancy atau juga biasa disebut sebagai kehamilan anggur.
Sebuah kasus dimana janin tidak berbentuk karena masalah dengan sel telur atau sperma.
Lauren kemudian menjalani sejumlah tindakan operasi dan kemoterapi untuk mengambil tumor tersebut. Tapi, tumornya terus tumbuh.
Lima bulan berselang, saat di rumah sakit, Lauren mengalami kontraksi hebat.
Di kamar mandi rumah sakit, Lauren akhirnya 'melahirkan' tumor yang sebesar buah pir itu.
"Tumor tumbuh dimana bayi berada, hormon yang diproduksi juga sama, dan hasil uji kehamilan juga positif," ujar wanita yang tinggal di Perth, Australia ini.
"Besarnya sama dengan bayi berusia 17 minggu, aku mengeluarkan tumor itu tanpa bantuan seorang pun," ujar Lauren.
Lauren sendiri sempat mendapat vonis dari dokter, bahwa ia mungkin tidak bisa hamil lagi, karena rahimnya yang sudah rusak.
Tapi, prediksi dokter salah. Dia hamil lagi, dan bahkan anak keduanya itu kini sudah berusia 10 bulan.
Apa itu Hamil Anggur?
Melansir American Pregnancy via Kompas.com, hamil anggur merupakan jenis kelainan plasenta yang disebabkan oleh masalah genetik ketika sel telur bertemu dengan sperma saat pembuahan.
Akibat masalah genetik tersebut, terjadi pertumbuhan jaringan abnormal dalam rahim.
Jaringan tersebut memiliki penampilan kumpulan sel yang besar dan acak seperti anggur.
Inilah mengapa kondisi tersebut kerap disebut dengan hamil anggur.
Merangkum dari Mayo Clinic via Kompas.com, hamil anggur dapat mengarah pada komplikasi serius.
Dalam beberapa kasus, hamil anggur bahkan bisa membentuk kanker yang langka.
Kendati demikian, kondisi yang juga dikenal sebagai mola hidatidosa ini merupakan hal langka dan hanya terjadi pada 1 dari 1.000 kehamilan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid Pop |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar