GridPop.ID - Ibu hamil mana yang tak sedih jika kandungannya mengalami keguguran.
Apalagi jika kegugurannya itu terjadi berulang kali.
Seperti peristiwa yang dialami oleh seorang ibu asal Amerika Serikat ini.
Dilaporkan ia telah mengalami keguguran sebanyak 19 kali.
Kini penantian yang tak sia-sia, wanita ini lahirkan bayi bahkan bayi laki-laki itu memiliki berat 6,4 kg.
Dilansir dari Tribun Trends dari RepublicWorld.com, ibu bayi berbobot 6,4 kg tersebut bernama Cary Patonai.
Wanita yang berdomisili di Arizona, Amerika Serikat itu melahirkan bayi yang diberi nama Finnley.
Bayi yang memiliki berat luar biasa ini lahir pada hari Senin awal Oktober 2021 lalu.
Patonai mengatakan, semua orang di bangsal tempat ia bersalin kaget setelah melihat ukuran bayinya.
Ia mengandung bayi lelakinya tersebut seperti orang normal pada umumnya yakni 38 hari.
Jelas sang ibu, ia menyadari perutnya begitu besar dan membuatnya merasa tidak nyaman.
Dia sendiri tidak menyangka telah melahirkan bayi yang dianggapnya paling besar yang pernah ia lihat.
Jadi, saat ini dua putranya Devlen (10) dan Everett (2) telah memiliki adik bungsu.
Kedua anaknya itu saat lahir memiliki berat 3,7 kg dan 5 kg.
Namun berat badan Finnley berhasil mengalahkan berat kedua kakaknya.
Bahkan dokter yang membantu proses persalinan Patonai keget melihat anak ketiga ibu asal Arizona itu.
Dokter sebut juga yang membantu melahirkan kedua anak Patonai sebelumnya.
Dalam wawancara dengan Fox News, Patonai menjelaskan sang anak menjadi seperti selebriti di rumah sakit.
Pasalnya, Finnley telah berhasil memecahkan rekor sebagai bayi terberat yang pernah lahir.
Ia juga mengungkapkan, karena Finnley memiliki tinggi 60 cm lebih oleh karena itu ia harus membeli baju baru dan popok yang lebih besar untuk anaknya itu.
Sementara itu, Finnley harus berada di bangsal NICU selama delapan hari sebelum diizinkan pulang bersama keluarganya.
Patonai menjelaskan, kelahiran anaknya itu menyebabkannya mengingat kembali perjuangannya dulu yang pernah keguguran 19 kali.
“Saya teringat saya pernah gugur berulang kali."
"Saya masuk ke rumah sakit tapi pulang tanpa bayi,” katanya.
Ia kemudian mengungkapkan penyebab dirinya keguguran sebanyak 19 kali.
Patonai mengaku memiliki masalah yakni pembekuan darah dan fibranoid.
Dengan kelahiran Finnley, Patonai berharap para ibu di luar sana tidak patah semangat untuk mendapatkan keturunan.
Sebagai informasi tambahan, Trombosis atau pembekuan darah secara tiba-tiba adalah kondisi yang bisa mengancam nyawa karena menyebabkan kematian mendadak.
Pada wanita hamil, trombosis akan menyebabkan keguguran.
Melansir dari Kompas.com, Dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Hematologi Onkologi Medik, Karmel Lidow Tambunan menjelaskan, adanya pembekuan darah bisa menyumbat pembuluh darah di plasenta.
"Plasenta memberi makan janin, kalau tersumbat enggak ada lagi sumber makanan pada bayi, enggak ada lagi oksigen dan nutrisi, akhirnya keguguran," terang Karmel dalam diskusi memeringati World Thrombosis Day di Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Karmel mengatakan, terjadinya trombosis dipicu oleh tiga hal, yaitu perlambatan aliran darah atau stasis, kekentalan darah, dan kelainan atau kerusakan pembuluh darah.
Ibu hamil yang mengidap Antiphospholipid Syndromes (APS) atau sindrom kekentalan darah yang dikenal Hughes Syndrom lebih berisiko mengalami trombosis.
APS merupakan gangguan autoimun yang bisa menyebabkan pembekuan darah sehingga menghambat aliran darah.
Di lain pihak, kehamilan memang menjadi salah satu faktor risiko terjadinya trombosis karena aliran darah tidak selalu lancar.
Saat hamil uterus akan membesar dan menekan aliran darah sehingga menjadi spasis atau aliran darah melambat. Keguguran karena trombosis biasanya terjadi pada trisemester kedua. Karmel mengungkapkan, biasanya ibu hamil tak menyadari adanya trombosis ketika terjadi keguguran berulang.
Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata ada trombosis yang menyumbat pembuluh darah. Pembekuan darah bisa diatasi, salah satunya dengan pemberian obat antikoagulan.
"Obatnya untuk mencegah darah tidak beku lagi di plasenta, jadi aliran darah jalan terus sampai melahirkan," jelas Karmel.
Risiko trombosis juga bisa diketahui sejak awal dengan melakukan pemeriksaan kesehatan saat merencanakan kehamilan. Lakukan tes kekentalan darah dan lakukan pola hidup sehat.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar