Follow Us

Panen Kritik Soal Harga Swab PCR Terlalu Mahal, Presiden Joko Widodo Minta Turunkan Tarif Tes PCR Jadi Rp 300 Ribu dan Berlaku 3x24 Jam, Kemenkes: Sedang Dikaji

Lina Sofia - Selasa, 26 Oktober 2021 | 17:02
 
Ilustrasi tes PCR untuk Covid-19
Medical photo created by freepik - www.freepik.com<
Freepik

Ilustrasi tes PCR untuk Covid-19

GridPop.ID -Terus mendapatkan kritikan karenaharga tes PCR terlalu membebani masyarakat, akhirnya pemerintah menurunkan tarif tes PCR.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merespons instruksi Presiden Joko Widodo terkait penurunan harga tes polymerase chain reaction (PCR) untukCovid-19.

Dilansir dari Kompas.com,Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, saat ini tengah dilakukan kajian terkait batas harga tes PCR dengan berbagai pihak.

"Saat ini sedang dikaji dan dilakukan konsultasi dengan berbagai pihak," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/10/2021).

Nadia mengatakan, pihaknya akan segera mengumumkan hasil kajian tersebut setelah masuk ke tahap finalisasi.

"Segera setelah final akan disampaikan, ini masih berproses," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta agar harga tes PCR turun menjadi Rp 300.000.

Hal ini disampaikan Luhut dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (25/10/2021).

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Ikut Buka Suara Soal Aturan Wajib RT-PCR, Pemerintah Ungkap Alasan Transportasi Udara Berbeda dari yang Lain

"Arahan Presiden agar harga PCR dapat diturunkan menjadi Rp 300.000 dan berlaku selama 3x24 jam untuk perjalanan pesawat," kata Luhut.

Luhut mengatakan, meskipun kasus Covid-19 sudah menurun, pemerintah harus tetap memperkuat 3T (testing, tracing, treatment) dan protokol kesehatan 3M agar tidak terjadi lonjakan kasus terutama selama periode libur Natal dan tahun baru.

Source : Kompas.com Tribun Bisnis

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular