GridPop.ID - Setiap pasangan suami istri yang sudah menikah tentu ingin mendapatkan buah hati untuk melengkapi kehidupan rumah tangganya.
Bisa cepat hamil setelah menikah merupakan kebahagiaan yang tak terhingga.
Namun, terkadang buah hati yang dinanti tak kunjung hadir meski telah mengarungi rumah tangga selama bertahun-tahun.
Hal itulah yang dialami pasangan Malaysia ini yang hingga kini masih menantikan kehadiran buah hati.
Dilansir dari Tribun Trends, pasangan tersebut diketahui telah menanti kehadiran buah hati selama 7 tahun.
Belum lama ini, keduanya mengurai curhatan di media sosial TikTok hingga mencuri perhatian warganet.
"Kami masih menantimu wahai malaikat kecil," demikian caption pada video tersebut seperti dilansir dari Mstar, Selasa (26/10/2021).
Di video itu, tampak keduanya menulis tahun demi tahun di pasir pantai sebagai simbol penantian mereka.
Kini, video tersebut telah ditonton lebih dari 160 ribu kali.
Video itu pun mengundang berbagai macam komentar dari warganet.
Tak sedikit warganet mengirimkan doa untuk keduanya agar segera mendapat momongan.
Sang istri, Azliza Syahirah mengungkapkan video itu dibuat secara spontan bersama suaminya, Mohd Azri saat berlibur di Pulau Tioman.
"Saat itu kita sedang berjalan-jalan dekat pantai. Kemudian terpikir buat video dan suami pun okay. Tujuan utama adalah merekam momen dengan suami," ujar Azliza Syahirah.
"Saya kemudian terpikir untuk memposting di media sosial dengan harapan untuk memohon doa dari teman-teman follower. Siapa tahu ada di antara doa-doa ini yang dikabulkan Allah," imbuhnya.
Wanita yang akrab disapa Syira ini lantas menceritakan perjuangannya untuk mendapatkan momongan.
Syira mengungkapkan dirinya pernah dua kali mengalami keguguran, hal itulah yang menjadi cobaan berat bagi dirinya dan sang suami. Namun, mereka tetap sabar dan tabah menghadapi cobaan tersebut.
"Saya mencoba bersabar, setidaknya saya pernah merasakan pengalaman mengandung buah hati.
Dan ini menjadi penyemangat untuk saya yakin bahwa setelah ini pasti ada peluang lagi," tuturnya.
Syira mengungkapkan ia tak pernah lelah memanjatkan doa kepada Allah agar segera diberi momongan.
Ia mengatakan dirinya dan sang suami telah mencoba berbagai cara agar segera dikaruniai buah hati.
Meski sudah mencoba berbagai cara, namun keduanya belum juga mendapat momongan hingga saat ini.
Syira pun mencoba bersabar dan tetap berikhtiar dengan sang suami.
Di sisi lain, Syira merasa beruntung karena baik keluarganya maupun keluarga suaminya memahami kondisinya dan tak memberikan tekanan kepadanya.
Kebanyakan perempuan yang pernah mengalami keguguran satu kali biasanya akan mampu memelihara kehamilan yang berikutnya.
Namun, 1 persen dari perempuan hamil akan mengalami keguguran berulang sebanyak tiga kali atau lebih.
Penyebabnya jarang sekali diketahui sehingga hal ini menyebabkan perempuan merasa sedih dan frustrasi.
Dilansir dari Kompas.com menurut Dr Hassan Shehata, direktur medis dari The Miscarriage Clinic di London, banyak pasien yang kecewa dengan cara dokter mengatasi keguguran berulang.
"Keguguran tidak dipandang sebagai kondisi yang serius karena tidak membuat perempuan yang mengalaminya meninggal dan biasanya tidak ada bayi yang bisa dipeluk atau dikubur," katanya mengakui.
Padahal, lanjut Shehata, tak seorang pun bisa merasakan sedihnya kehilangan bayi, kecuali perempuan yang mengalaminya.
Jika keguguran telah terjadi tiga kali, harus dilakukan pemeriksaan khusus untuk si pasien.
Shehata mengatakan, saat ini muncul bukti-bukti bahwa masalah tiroid, penyakit seliak (kelainan yang menyebabkan usus tidak mampu menyerap nutrisi), dan sindrom ovarium polikistik (kelainan endokrin pada sistem reproduksi wanita) bisa menjadi faktor yang menyebabkan keguguran.
Untuk mengetahui apakah penyebab keguguran adalah salah satu dari penyakit ini, perlu dilakukan tes darah.
Misalnya, untuk mengetahui apakah sistem kekebalannya overactive (yang bisa menyebabkan penolakan janin) atau ada kelainan darah, seperti sindrom Hughes (pengentalan darah berlebihan yang menghambat suplai gizi ke janin).
Pemeriksaan lain yang bisa dilakukan antara lain biopsi dari lapisan rahim untuk memeriksa kadar progesteron setelah ovulasi (hormon yang diperlukan untuk memastikan embrio tertanam dengan semestinya di dinding rahim).
Selain itu, perlu juga dilakukan USG dan pemeriksaan dalam untuk mengetahui adanya kekurangan anatomis.
Kemudian, Anda dan pasangan juga bisa memeriksakan apakah ada ketidaknormalan kromosom.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar