"Tapi, itu malah bertambah lebih buruk. Muncul memar dan lecet yang terbuka serta luka. Kulit saya mati rasa, gatal, dan kesemutan, kemudian kulitnya mulai mengelupas," jelas Sivan.
Setelah 10 hari di Meksiko untuk menjalani operasi, Sivan akhirnya kembali ke Amerika.
Nahas, ia justru didiagnosis mengalami infeksi.
"Kulit saya melewati banyak tahap - saya mengalami kekeringan, ruam, gatal, kesemutan, sensasi mati rasa, dan kehilangan elastisitas. Kemudian kulit saya mulai berubah warna dan saya mengembangkan keloid, bekas luka internal yang menyakitkan, benjolan, dan nekrosis," katanya.
"Menakutkan dan memilukan untuk melihat ke cermin karena perut saya terlihat seperti seseorang yang mengalami kekerasan," lanjutnya.
Untuk menangani kondisi yang dialami, Sivan berkonsultasi dengan ahli bedah lainnya.
Namun ternyata para dokter bedah justru tak ada yang berani membantu karena merasa ini berkaitan dengan masalah pertanggung jawaban.
GridPop.ID (*)
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar