Atas komentar salah satu netizen tersebut, akun Polres Subang pun memberikan balasan dan membongkar fakta ini.
Ditegaskan Polres Subang, pihaknya menjamin tidak ada oknum polisi yang memperlambat pengungkapan kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Kami pastikan tidak ada oknum polisi yg memperlambat kasus ini pak. Karna smua jajaran sat Reskrim sdg bekerja keras dlm menangani kasus ini. Mhon doanya," balas akun Polres Subang.
Sebelumnya Kriminolog Unpad, Yesmil Anwar menyoroti kasus pembunuhan di Subang yang tak kunjung rampung itu.
Yesmil menduga kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu merupakan pembunuhan berencana.
Yesmil menyebut jika petunjuk mengarah kepada pembunuhan berencana, sebaiknya polisi segera menelusuri motif pembunuhan tersebut.
Terlebih, kata Yesmil, dalam setiap kasus pembunuhan berencana selalu menyangkut tiga motif utama.
Ketiga motif utama tersebut yakni motif asmara, harta dan tahta.
"Ketiga motif tadi selalu menjadi latarbelakang dari orang melakukan tindak kejahatan. Dengan demikian maka pihak kepolisian harus menelusuri kemungkinan dari ketiga motif tersebut."
"Apakah ada kaitannya dengan masalah finansial (harta) kekuasaan (tahta), atau asmara termasuk hubungan sosial antara korban dengan pelaku, termasuk karakter korban dengan orang lain semasa hidupnya," kata Yesmil kepada TribunJabar.id, baru-baru ini.
Mengingat saat penemuan kedua korban tersebut, tidak ada barang berharga yang hilang.
Terkait ketiga motif tersebut, sejauh ini polisi menemukan terdapat keterkaitan.
Yakni Yosef memiliki istri muda, sedangkan soal kekuasan atau tahta, Yosef bersama Yoris dan Amalia merupakan pengurus sebuah yayasan.
GridPop.ID (*)
Source | : | tribunnewsbogor,TribunJabar |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar