GridPop.ID - Gigi merupakan salah satu bagian tubuh manusia yang kerap kali bermasalah.
Mulai dari gigi bolong, kemunculan plak hingga kondisi gigi yang tidak rata sehingga memperburuk penampilan.
Tak sedikit wanita yang lantas melakukan perawatan gigi dengan menggunakan kawat gigi alias behel.
Namun siapa menyangka, penggunaan kawat gigi alias behel yang tidak tepat justru bisa memicu masalah yang lebih besar hal.
Hal inilah yang dialami oleh seorang wanita Malaysia bernama Jenny Tan.
Dilansir GridPop.ID dari World of Buzz (1/2/2020), Jenny Tan membagikan kisahnya di Facebook saat melakukan perawatan gigi di klinik gigi di Pandan Indah, Ampang, Malaysia.
Meski giginya tergolong rapi dan tidak bengkok, Jenny Tan tetap ingin melakukan pemasangan behel guna mendapatkan pipi tirus.
Namun, bukan pipi tirus dan tampilan gigi yang cantik ia dapatkan melainkan kerusakan struktur gigi yang begitu parah.
Awalnya, setelah pemakaian behel selama 6 bulan dokter telah mengatakan kepada Jenny Tan bahwa behelnya sudah bisa dilepas.
Tetapi setiap kali ia mengunjungi klinik gigi justru tidak ada tindakan pelepasan kawat gigi sampai berjalan satu tahun lamanya.
Kondisi behel yang terlalu lama menempel di giginya pun malah membuat gigi Jenny perlahan longgar dan tidak sejajar.
Dokternya pun menjanjikan kepada Jenny untuk memperbaiki kondisi giginya yang melonggar.
Berawal dari perbaikan gigi yang longgar inilah kerusakan parah pada giginya terjadi dan membuatnya mengeluarkan biaya semakin banyak.
Ketika sang dokter mencoba memperbaiki giginya, alat yang digunakan melekat pada giginya dan ditarik dengan paksa.
Akibatnya giginya mengalami keretakan sampai akar dan bibirnya pun berdarah hingga ia merasakan sakit yang luar biasa.
Hal itu akhirnya membuat infeksi bakteri di gigi yang berkembang biak hingga menimbulkan keluar nanah.
Pada kondisi gigi Jenny yang terluka, dokternya sempat mengatakan bahwa kondisi infeksi bakteri adalah hal yang normal dan wajar terjadi.
Setelah itu, Jenny diberi suntikan untuk menyembuhkan infeksi, tetapi justru membuat Jenny merasakan kesakitan yang lebih dahsyat lagi.
Kondisi gigi Jenny sekarang justru menjadi semakin rusak dan ia memutuskan untuk beralih dokter gigi.
"Dokter bilang gigiku sudah rusak. Semua gigi sekarang longgar dan dibersihkan akar dan sarafnya, prostesis dimasukkan ke dalam gusiku" tulis Jenny pada akun Facebooknya.
Ia pun mengunggah cerita pengalamannya lengkap dengan foto-foto ketika ia melakukan perawatan.
Jadi, sebaiknya pastikan dengan benar tempat dimana melakukan perawatan gigi yang aman dan profesional.
Ada baiknya juga tidak perlu melakukan perawatan behel gigi jika memang kondisi struktur gigi tergolong rapi dan bagus.
Terkait hal tersebut, salah seorang dosen Fakultan Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ananto Ali Alhasyimi memberikan penjelasan terkait penggunaan behen.
Dilansir melalui Kompas.com, Ananto mengatakan bahwa pemasangan kawat gigi atau behel harus dilakukan oleh spesialis Orthodontist atau Ortodonti.
Sebab, penggunaan behel juga harus dibarengi dengan perawatan rutin lainnya agar struktur gigi yang diinginkan bisa segera diperoleh.
Dijelaskan Ananto, penggunaan kawat gigi untuk kasus tanpa pencabutan gigi rata-rata selama 1,5 tahun hingga 2 tahun.
Sedangkan dalam kasus dengan pencabutan gigi, durasi penggunaan behel bisa lebih lama yakni berkisar 2 hingga 3 tahun.
Disamping itu, Ananto juga menjelaskan efek samping penggunaan behel yang terlalu lama, antara lain:
1. Timbul white spot atau bercak pada gigi di sekitar kawat gigi
2. Gusi mudah berdarah
3. Bisa menimbulkan karang gigi
4. Menimbulkan bau mulut
5. Pengeroposan pada akar gigi
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,World of Buzz,Grid Pop |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar