Apa yang terjadi pada Rebecca Barker itu tentu mengingatkan kita dengan gangguan seksual bernama Hiperseks.
Perlu diingat, belum tentu apa yang dialami oleh Rebecca merupakan hiperseks karena untuk mendiagnosis kondisi ini perlu dilakukan pengamatan lebih lanjut oleh dokter.
Melansir Grid Health, hiperseks sendiri merupakan obsesi berlebihan terhadap seks, namun biasanya penderita tidak menyadari akan hal itu.
Ini merupakan keasyikan berlebihan dengan fantasi, dorongan, atau perilaku seksual yang sulit dikendalikan.
Dikutip dari Mayo Clinic, kondisi ini kerap membuat tertekan dan berdampak negatif pada kesehatan, pekerjaan, hubungan dengan pasangan, atau kehidupan lain.
Pada kondisi tertentu, orang yang mengalami hiperseks mungkin terlibat dalam aktivitas seperti pornografi, prostitusi, masturbasi, dan masih banyak lagi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan kondisi ini dalam gangguan perilaku seksual kompulsif.
Melansir dari Psychology Today, beberapa peneliti cenderung melihat hiperseks sebagai masalah pengaturan perilaku.
Tapi, beberapa ahli lainnya justru berpikir bahwa kondisi ini merupakan masalah kontrol impuls.
GridPop.ID (*)
Source | : | Intisari Online,Grid Health |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar