Para mantan pramugari Alitalia tersebut bermaksud menekan Pemerintah Italia agar memperpanjang tunjangan pengangguran selama lima tahun.
Jika menilik sejarahnya, Alitalia yang diluncurkan pada 5 Mei 1947 melambangkan keberhasilan ekonomi Italia pasca-Perang Dunia II.
Ia juga menjadi maskapai penerbangan pilihan para paus setelah Paulus VI menggunakan maskapai tersebut tahun 1964.
Pada 1970-an Alitalia adalah maskapai penerbangan terbesar ketujuh di dunia, tetapi selanjutnya terjadi penurunan dan memburuk dalam beberapa tahun terakhir.
"Dengan kesedihan yang mendalam kami menyaksikan akhir Alitalia, itu adalah maskapai nasional kami, simbol sejarah negara ini," kata Laura Facchini (47) pramugari Alitalia selama 20 tahun, dikutip dari AFP.
Seperti banyak orang lain, dia melamar lagi untuk bergabung dengan ITA dan menjadi bagian 2.800 orang yang direkrut tahun ini, tetapi upayanya sia-sia.
ITA pada Jumat (15/10/2021) mengatakan, akan mencapai 5.750 pegawai dalam sektor penerbangan pada 2025 setelah mempekerjakan 1.000 orang lagi tahun depan.
Namun, jumlah itu tetap saja masih jauh dari total 10.500 pegawai Alitalia. Facchini, delegasi nasional serikat UGL Trasporto Aereo, mengatakan bahwa para pekerja Alitalia putus asa.
"Kami tidak punya pekerjaan lagi. Kami sangat terikat dengan perusahaan ini, sangat termotivasi, kami selalu tersenyum," katanya kepada AFP.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnews.com,Kompas.com |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar