Suaranya bergetar seketika dan melemah ketika mengucapkan asa di dalam hatinya.
"Mudah-mudahan saja dia (anak-anaknya) masih ingat punya orangtua," tutur Trimah.
Trimah masuk ke panti itu dan menempati kamar lansia 10. Saat masuk ke panti tersebut, Trimah dalam kondisi tidak bisa berjalan akibat gangguan kesehatan di bagian persendiannya.
Sehingga, dia pun harus menggunakan bantuan kursi roda untuk beraktivitas.
Sebagai seorang ibu, Trimah tetap mendoakan yang terbaik bagi putra-putrinya meski kecewa dengan keputusan anak-anaknya yang menempatkan dirinya di panti jompo.
Doa itu dia panjatkan setiap saat ketika teringat pada buah hatinya. "Supaya panjang umur, mudah rezeki, dimudahkan segala urusannya," kata dia.
Trimah merupakan warga Magelang, Jawa Tengah. Dia memiliki tiga anak, dua perempuan dan satu laki-laki.
Dua anaknya ada di Jakarta, satu lagi yang perempuan ada di Pekalongan, Jawa Tengah. Dia sempat tinggal bersama anaknya yang di Pekalongan.
Kemudian, dia pindah ke anaknya yang di Jakarta dan tinggal di rumah kontrakan sampai masa kontraknya habis sebelum akhirnya dititipkan di Griya Lansia.
Trimah mengatakan, suami dari anaknya yang di Jakarta bekerja sebagai tukang ojek.
Sedangkan anak laki-lakinya bekerja sebagai buruh sopir di Jakarta dan terkena PHK akibat pandemi Covid-19.
Adapun suami dari anaknya di Pekalongan juga bekerja sebagai sopir. Trimah mengaku sudah betah di tempatnya yang sekarang.
Source | : | Kompas.com,SURYA.co.id |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar