Pica yaitu perilaku makan menyimpang dimana penderita suka mengkonsumsi benda yang seharusnya tidak dimakan.
Hingga saat ini, dokter masih perlu melakukan operasi lagi untuk mengeluarkan sisa gumpalan rambut itu.
Karena sebelumnya, pada dua operasi pertama dokter hanya mampu mengeluarkan setengah dari gumpalan menggunakan endoscope.
Sebagai tambahan yang melansir dari laman kompas.com, Pica dapat dipicu oleh banyak faktor seperti lingkungan, keinginan untuk memperoleh rasa, dan mekanisme neurologis seperti kekurangan zat besi atau ketidakseimbangan kimia tubuh.
Pica dikaitkan dengan gangguan mental, dan biasanya orang dengan pica juga mengalami komordibitas psikotik atau timbulnya gejala penyakit lain secara bersamaan.
Selain itu, pemicu pica antara lain adalah gangguan selama kehamilan, masalah keluarga, kelalaian orang tua, kemiskinan, serta struktur keluarga yang tidak teratur.
Pica lebih umum terjadi pada wanita dan anak-anak, khususnya wanita hamil, anak kecil, dan mereka dengan keterbelakangan mental, juga autisma.
Menurut Robin Elise Weiss, bidan asal Kentucky, Amerika Serikat, pica kerap dihubungkan dengan anemia.
Namun ketika seseorang makan benda bukan makanan, hal itu justru menimbulkan masalah dalam penyerapan nutrisi.
"Ini konsekuensi yang ironis. Pasalnya keadaan anemia justru akan bertambah buruk dengan pica," ujarnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID,World of Buzz |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar