Luhut menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada pembagian keuntungan baik dalam bentuk dividen maupun lainnya kepada pemegang saham PT GSI.
Menurut dia, keuntungan PT GSI justru banyak digunakan untuk memberikan tes swab gratis ke masyarakat yang kurang mampu dan tenaga medis, salah satunya di RSDC Wisma Atlet.
Lebih lanjut Luhut mengaku tak terbiasa melaporkan atau menunjukkan segala bentuk perbuatan yang sifatnya donasi seperti ini.
"Namun, saya berkesimpulan harus menjelaskan dengan detail sesuai fatka yang ada dikarenakan ada disinformasi yang efeknya tidak hanya menimbulkan kegaduhan, tetapi juga memunculkan ketakutan bagi mereka yang punya niat tulus dan semangat solidaritas tinggi untuk melihat negeri bangkit dan pulih dari pandemi," kata dia.
Sebagai tambahan informasi seperti yang dikutip dari Tribunnews, nama Luhut disebut dalam temuan majalah Tempo soal pejabat yang terlibat bisnis PCR.
Redaktur Majalah TEMPO, Hussein Abri Dongoran pun membenarkan temuan sejumlah pejabat yang diduga terafiliasi dengan perusahaan penyedia layanan tes PCR.
"Betul, Majalah TEMPO menerbitkan artikel tentang investigasi PCR. Dalam sejumlah temuan kami, perusahaan-perusahaan yang membuka PCR itu ternyata berafisiali atau dipunyai oleh para petinggi, pejabat atau politikus di Indonesia," kata Hussein.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar