GridPop.ID - Setiap pasangan yang sudah menikah tentu saja ingin memiliki anak untuk meneruskan keturunan keluarganya.
Banyak yang memiliki anak dengan cepat, namun ada juga yang harus melakukan prosedur tertentu untuk bisa hamil.
Seperti yang dilakukan oleh ibu ini yang memilih untuk menjalani IVF (bayi tabung) untuk bisa hamil.
Namun, yang mengejutkan setelah melahirkan bayinya, ibu ini justru tega menyiksa sang anak hingga meninggal dunia.
Dilansir oleh intisari online dari laman The Sun, Sabtu (20/7/2019), bayi yang bernama Shagun itu lahir prematur dan menghabiskan empat setengah bulan pertamanya di rumah sakit.
Setelahnya, sang ibu, Shalina Padmanabha (33) menyiksa Shagun selama 3 bulan.
Akibat penyiksaan tersebut, bayi yang berusia 7 bulan itu menderita cedera kepala yang fatal.
Hal ini dikarenakan Padmanabha memukulnya atau membenturkan kepala Shagun ke permukaan yang keras.
Shagun dilarikan ke Rumah Sakit Whipps Cross di Leytonstone, London Timur, tetapi kemudian meninggal karena luka-lukanya pada dini hari 15 Agustus 2017.
Hakim kemudian memutuskan Padmanabha dipenjara selama enam tahun.
Shagun menderita patah tulang tengkorak 8 cm dan 11 cm serta cedera pada kaki.
Dalam post mortem, dokter menemukan sejumlah luka penyembuhan yang lebih lama termasuk patah tulang baru dan penyembuhan pada tengkorak, tulang rusuk retak dan pendarahan di belakang mata.
Luka-luka itu seperti bayi yang tulang rusuk dan kaki kirinya ditarik dan dipelintir.
Hakim diberi tahu beberapa dari luka-luka terjadi selama kurun waktu tiga bulan.
Hal itu sekaligus menunjukkan bayi tersebut telah dianiaya selama hampir dari setengah hidupnya.
Hakim membebaskan Padmanabha dari pembunuhan, tetapi menghukumnya atas pembunuhan dan kekejaman terhadap seseorang yang berusia di bawah 16 tahun.
Itu ditetapkan di Pengadilan Mahkota London.
Tracey Ayling, QC, penuntut, mengatakan kepada pengadilan: "Pemindaian itu mengungkapkan bahwa dia (bayi) telah meninggal akibat cedera yang parah di kepalanya." Dan ibunyalah yang menyebabkan luka-luka tersebut.
Selama persidangan berlangsung, Padmanabha membuat pengakuan yang sukses bikin emosi.
Padmanabha mengklaim dia tidak tahu apa yang menyebabkan putrinya meninggal.
Setelah penangkapannya, dia memberi tahu petugas polisi bahwa dia memiliki bayi 'sangat kuat' dan 'menggeliat'.
Padmanabha telah menghabiskan beberapa tahun mencoba untuk hamil dengan suaminya sebelum berhasil melahirkan putrinya pada bulan Februari 2016 setelah IVF.
Tidak diketahui apakah dia menerima perawatan di NHS tetapi klinik swasta dapat mengenakan biaya hingga £ 5.000 (Rp87 juta) atau lebih untuk satu siklus IVF.
Shagun menderita masalah medis yang mengharuskannya tetap di rumah sakit selama empat setengah bulan.
Setelah dia keluar, dia perlu diberi makan diet spesialis melalui tabung, memiliki eksim parah dan lubang kecil di kepalanya.
Dia juga memerlukan beberapa operasi untuk masalah kesehatannya, dan sejumlah staf pendukung kesehatan ditugaskan untuk memantau perkembangannya.
Caroline Cranberry, QC, pembela, mengatakan waktu penjara Padmanabha yang berpendidikan universitas akan terisolasi dan kesepian.
Padmanabha, dari Buckhurst Hill, Essex dihukum karena pembunuhan dan kekejaman terhadap seseorang di bawah 16 dan dipenjara selama enam tahun di Old Bailey.
Seperti apa IVF atau bayi tabung?
Dilasnir dari laman kompas.com, proses pembuahan bayi tabung terjadi di luar tubuh manusia. Program bayi tabung, disebut juga fertilisasi in vitro atau IVF, merupakan teknologi reproduksi yang diklaim efektif membantu wanita mendapatkan kehamilan.
Melansir Medical News Today, IVF melibatkan pembuahan sel telur diluar tubuh, kemudian ditanamkan pada rahim wanita.
Pada 2016, sekitar 6,5 juta bayi lahir melalui program bayi tabung.
Di Amerika Sertikat, 1 persen bayi lahir melalui cara IVF. Program bayi tabung atau IVF dapat membantu mencapai kehamilan jika pengobatan lain tidak berhasil.
Dalam kehamilan normal, sperma pria menembus sel telur wanita dan membuahinya di dalam tubuh setelah ovulasi, ketika sel telur matang telah dilepaskan dari ovarium.
Sel telur yang telah dibuahi kemudian menempel pada dinding rahim atau rahim, dan berkembang menjadi bayi.
Hal ini dikenal sebagai konsepsi alami. IVF telah digunakan sejak akhir 1970-an, dengan bayi pertama dari proses bayi tabung lahir pada 25 Juli 1978, bernama Loiuse Brown.
Robert Edwards dan Patrick Steptoe yang bekerja sama dalam prosedur ini dianggap sebagai pelopor IVF.
Pada 2010, Robert Edwards menerima penghargaan Nobel dalam Bidang Fisiologi atau Kedokteran untuk pengembangan fertilisasi In-Vitro.
Selang tiga tahun, pada Juli 2013, pasangan di AS mempunyai bayi pertama yang dilahirkan melalui IVF sebagai hasil dari pengurutan DNA generasi berikutnya.
Ini merupakan cara baru untuk menyaring embrio yang meningkatkan tingkat keberhasilan IVF dan secara signifikan mengurangi biaya pengobatan.
Teknologi pengurutan DNA membantu dokter menyaring embrio yang dibuat dengan IVF, untuk mengidentifikasi embrio yang paling mungkin mengarah pada keberhasilan memperoleh kehamilan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Intisari Online,Kompas.com,The Sun |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar