GridPop.ID - Organ Paru-paru termasuk dalam organ pernapasan yang sangat penting.
Pasalnya, organ ini sangat berperan dalam proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam proses pernapasan manusia.
Apabila kondisi paru-paru dalam masalah, maka sistem pernapasan juga akan terganggu.
Salah satu jenis penyakit yang biasa menyerang organ paru adalah kanker paru-paru.
Gejala awal kanker paru-paru terkadang disebabkan oleh beberapa penyebab-penyebab lain.
Berikut ini beberapa tanda awal seseorang mengalami kanker paru-paru yang perlu diwaspadai, seperti dilansir Kompas.com dari Medical News Today.
1. Penurunan berat badan secara tiba-tiba
The American Society of Clinical Oncology melaporkan bahwa penurunan berat badan merupakan tanda pertama yang terlihat ketika seseorang mengidap kanker.
Mereka memperkirakan bahwa 40 persen orang yang menerima diagnosis kanker mengalami penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan selama waktu itu.
Kanker dapat menyebabkan penurunan berat badan karena berbagai alasan, termasuk:
2. Sesak napas
Sesak napas dan mengi juga bisa menjadi gejala awal kanker paru-paru.
Beberapa orang mungkin mengalami batuk ringan selain sesak napas.
Orang lain mungkin mengalami kesulitan bernapas tetapi tidak batuk.
3. Batuk
Batuk ringan yang tidak kunjung hilang dapat mengindikasikan kanker paru-paru stadium awal.
Sebagian orang beranggapan bahwa batuk diakibatkan oleh aktivitas merokok.
Namun, kondisi ini juga dapat mengindikasikan kanker paru-paru.
Selain itu, batuk yang menghasilkan darah dapat disebabkan oleh kanker paru-paru atau masalah lain dengan paru-paru.
Siapa pun yang mengalami gejala ini harus mengunjungi dokter.
4. Kelelahan
Kanker paru-paru dapat menyebabkan jumlah sel darah merah dalam tubuh menurun.
Istilah medis untuk masalah ini adalah anemia.
Karena sel darah merah membawa oksigen, seseorang dengan anemia mungkin tidak mengambil oksigen yang cukup untuk mendukung kebutuhan tubuh mereka.
Hal ini dapat mengakibatkan kelelahan dan kelelahan. Kelelahan yang parah dapat membuat sulit untuk berfungsi pada tingkat sehari-hari.
5. Nyeri bahu, dada, atau punggung
Kebanyakan orang dengan kanker paru-paru tidak merasakan sakit atau gejala lain selama tahap awal.
Hal ini karena ada sangat sedikit ujung saraf di paru-paru.
Namun, rasa sakit dapat terjadi ketika kanker paru-paru menyerang dinding dada, tulang rusuk, tulang belakang, atau saraf tertentu.
Misalnya, tumor Pancoast, yang terbentuk di bagian paling atas paru-paru, sering menyerang jaringan di sekitarnya, menyebabkan nyeri bahu .
Saat tumor berkembang, seseorang mungkin mulai merasakan sakit di: lengan dada punggung
6. Suara serak
Seseorang dengan kanker paru-paru atau penyakit pernapasan lainnya dapat mengembangkan suara serak.
Ini bisa terjadi jika tumor menekan saraf laring, yang terletak di dalam dada.
Ketika saraf dikompresi, itu dapat melumpuhkan pita suara sehingga menyebabkan suara berubah.
Banyak yang mengatakan jika kanker paru-paru disebabkan oleh rokok.
Hal ini pun dibenarkan oleh dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia.
Laki-laki adalah mayoritas perokok aktif. Oleh karena itu kanker paru-paru menjadi penyakit nomor satu yang mematikan bagi laki-laki.
"Sampai sekarang ditemukan bahwa penderita kanker paru-paru 90 persennya adalah perokok. Tapi memang tidak semua perokok berakhir ke paru-paru," ungkapnya pada kanal YouTube Sonora FM, dikutip Tribun Kesehatan Senin (25/10/2021).
Tapi mengingat 90 persen kanker paru adalah perokok, maka perlu dicurigai curigai jika rokok punya keterkaitan dengan kanker paru-paru.
"Dan pada rokok itu ditemukan sekitar 70an zat penyebab kanker. Dan penyebab kanker tidak hanya paru. Namun zat-zat bisa menyebabkan kanker di seluruh tubuh. Kanker lidah, usus, mulut dan sebagainya," kata dr Santi lagi.
Kabar baiknya, laki-laki yang berhenti merokok selama 10 sampai 15 tahun dapat mengurangi risiko terkena kanker hingga 50 persen.
Oleh karena itu, berhentilah merokok untuk mengurangi risiko mengalami kanker paru-paru.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Kesehatan |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar