Mengapa Kita Menangis Saat Bahagia?
Dilansir dari laman kompas.com pada artikel 2017 silam, dahulu beberapa peneliti menduga, air mata bahagia muncul karena rasa sedih, putus asa, atau kehilangan yang terlepas.
Namun menurut psikolog yang mempelajari emosi dan ekspresi wajah, Oriana R. Aragon, orang bisa saja menangis saat perasaan mereka bahagia, tanpa harus melibatkan rasa sedih.
Selain itu beberapa penelitian juga mendapati bahwa kita tidak perlu menjadi orangtua baru untuk menangis saat bahagia.
Kita hanya perlu memiliki perasaan, dan air mata tentunya.
Tapi mengapa bahagia juga memunculkan air mata?
Jawaban mudahnya, menurut Aragon, adalah karena menangis bisa menguatkan saat-saat bahagia.
Ketika seseorang meneteskan air mata, ada senyawa leucine enkephalin yang terlepas.
Senyawa ini berfungsi untuk menghilangkan rasa
Ketika seseorang menangis karena sedih, senyawa ini akan sedikit mengobati rasa itu.
Namun saat orang menangis senang, leucine enkephalin membuat mereka merasa lebih bahagia.
Penjelasan yang lebih kompleks soal air mata bahagia memasukkan teori bahwa otak kita tidak selalu mengetahui perbedaan antara emosi negatif atau positif.
Bagian otak yang bernama hypothalamus merespon emosi melalui sinyal saraf tanpa selalu menyadari apakah sinyal yang dikirim sedih atau senang.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Mirror,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar