Khususnya untuk cedera berat yang menimpa leher, perut, dada, sampai kaki.
Pada penerapannya, sistem airbag mengembang dalam sepersekian detik untuk melindungi daerah tubuh yang vital seperti kepala, leher, dan dada.
Letak airbag itu sendiri tergantung pada tipe dan merek mobilnya, ada yang terpasang di bagian pengemudi (depan) dan ada juga yang terpasang di bagian penumpang.
Tubuh yang hanya ditahan oleh sabuk pengaman saat terjadi tabrakan atau benturan tanpa adanya airbag berpotensi mengakibatkan cedera parah pada kepala dan dada.
"Selain menjadi salah satu fitur keselamatan dalam berkendara, airbag juga memiliki tujuan memperlambat gerak laju penumpang dalam waktu yang singkat," ucap Tara, begitu ia akrab disapa.
Untuk cara kerja airbag sendiri, terjadi otomatis ketika sensor menilai ada perlambatan percepatan yang signifikan dan terjadi benturan keras pada bagian tertentu.
Sensor bertempat di bagian depan akan langsung mengirimkan sinyal dan membuat kawat mekanisme kantung udara menjadi panas.
Kemudian hasil panas tersebut menghasilkan sejumlah gas nitrogen yang mengisi airbag.
"Hasilnya airbag akan mengembang dengan sangat cepat. Setelah itu, kepala pengemudi akan membentur airbag, perlahan kantong udara mulai mengempis. Hal ini dikarenakan nitrogen yang ada di dalam kantong udara mulai keluar," kata Tara.
Source | : | Kompas.com,Kompas Otomotif |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar