GridPop.ID - Nasib nahas menimpa seorang wanita muda berinisial RA (21).
Warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan, diduga menjadi korban perdagangan orang hingga akhirnya tewas di tangan teman kencannya.
Obrolan antara RA dan pelaku di aplikasi MiChat pun menjadi petunjuk polisi untuk mengungkap awal mula kejadian nahas.
Melansir dari Kompas.com, kejadian nahas ini bermula dari pelaku yang memesan jasa prostitusi online melalui aplikasi MiChat, Sabtu (16/10/2021) sekira pukul 22.00 Wita.
"Dari obrolan aplikasi MiChat, korban dan pelaku janji ketemu di Hotel MJ lantai 5 kamar 508," terang Wakapolresta Samarinda, AKBP Eko Budiarto, saat memberi keterangan pers di Mapolresta Samarinda, Senin (8/11/2021).
Setibanya di kamar, korban meminta uang muka sebesar Rp 250.000 kepada pelaku, sebelum keduanya berhubungan intim.
Setelah uang diterima, korban meminta izin keluar kamar dengan alasan mengisi pulsa prabayar.
Rudi lantas berpikir bahwa korban berniat menipu dan hendak kabur.
Ia pun melarang korban pergi dan meminta uangnya kembali.
Sebab, pelaku mengaku sering tertipu dengan uang muka tersebut.
"Pelaku lalu mendorong korban ke kasur dan menutup wajah korban menggunakan bantal," ujar Eko.
Saat mendorong korban, tangan pelaku sempat mengenai mulut korban.
Sehingga korban menendang pelaku hingga pelaku terjatuh ke lantai.
"Kemudian pelaku melihat cermin lalu mematahkan cermin tersebut dan menyerang korban sebanyak 20 kali tusukan hingga meninggal dunia," paparnya.
Setelah membunuh, pelaku kemudian mengambil ponsel dan dompet milik korban.
Ia juga membersihkan pecahan cermin ke dalam kantong plastik hitam.
Pecahan cermin itu lalu dibuang saat pelaku kembali ke kediamannya di Jalan Pangeran Bendahara Gang Muharram, Kelurahan Masjid, Samarinda Seberang, Kota Samarinda.
Dilansir dari Tribun Kaltim, tak berselang lama setelah pelaku pergi, rekan korban pun tiba di hotel sekira pukul 03.00 Wita.
Namun, hingga pukul 04.30 Wita, korban tak kunjung keluar kamar.
Hal itu membuat rekan korban khawatir dan akhirnya mencoba mengetuk pintu kamar tersebut.
"Berkali-kali diketok enggak ada jawaban," kata Erwin, mucikari RA.
Karena tidak memiliki kunci cadangan, rekan korban yang terdiri dari mucikari, kekasihnya, serta rekan seprofesi RA meminta bagian teknis hotel untuk membuka paksa kamar 508 tersebut.
"Pas mereka (rekan korban) masuk itu korban masih sekarat, karena takut tiga orang ini langsung kabur dari hotel, karena takut disalahkan," kata Eko, dikutip dari Tribun Kaltim.
Hingga akhirnya petugas tiba di lokasi kejadian sekira pukul 07.30 Wita, korban sudah dalam kondisi tak bernyawa.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Kaltim |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar