Tetapi, sejauh ini belum ditemukan adanya gejala neurologi," jelas tim medis.
Dilansir dari Kompas.tv, meski beruntung karena segera mendapat pertolongan medis, namun sayang banyak jaringan pada organ vitalnya yang tak dapat tertolong.
Alhasil harus dilakukan tindakan pemotongan.
“Nekrosis skrotim dilaporkan melibatkan seluruh fasia (kulit ke spermatika internal) dan dibuka dengan margin yang luas,” bunyi laporan tersebut.
“Cacat pada batang kemaluan dirawat dengan pengangkatan kulit mati superfisial dan sebuah vakum yang dibantu dengan pompa penutup,” tambahnya.
Masih banyak jaringan penis yang harus dibuang.
Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan rekonstruksi alat kelamin berbekal cangkok jaringan.
Cangkok jaringan tersebut mengambil dari selangkangan.
Dua pekan kemudian, pria itu bisa keluar dari rumah sakit.
Satu tahun setelah kejadian tersebut, kondisi pria itu bisa pulih dengan organ vital yang berfungsi normal.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Kompas.tv |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar