Rhoma Irama menceritakan pengalaman mengerikan di masa Orde Baru itu saat menjadi bintang tamu di acara Mata Majwa Trans 7.
Dilansir melalui Tribun Jakarta, Rhoma Irama menceritakan percobaan pembunuhan tersebut terjadi saat ia mengawali karir politiknya pada tahun 1977, yakni saat menjadi juru kampanye partai PPP.
Pada saat itu, PPP memang menjadi satu-satunya partai berbasis islam di tanah air.
Maka tak heran jika Rhoma Irama yang dikenal islami pun tak ragu mempromosikan partai berlambang kabah itu.
Namun bukannya berjalan mulus, jalan yang ditempuh Rhoma Irama saat menjadi juru kampanye itu pun beberapa kali sempat menemui kesulitan.
Seolah tahu akan resiko berbeda pandangan dengan pemerintahan pada saat itu, Rhoma Irama pun mengambil jalan pasrah namun tetap optimis.
Diceritakan lebih lanjut, Rhoma Irama menuturkan bahwa dirinya selalu berpamitan kepada sang ibu sebelum pergi berkampanye untuk PPP.
"Iya, artinya ridho Allah tergantung pada ridho orangtua. Jadi sebelum ibu saya ridho, saya nggak akan berani melangkah, apalagi dalam perjuangan besar," ujar Rhoma Irama seraya tersenyum, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (23/8/2018).
Lebih lanjut lagi, Najwa Shihab yang menjadi pemandu acara itu pun kembali melayangkan pertanyaan.
Yakni tentang kabar bahwa Rhoma Irama yang kerap menjadi korban percobaan pembunuhan.
Source | : | Tribun Jakarta,Grid Pop |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar