GridPop.ID - Baru-baru ini seorang gadis dibuat syok saat dengar perkataan dokter.
Betapa tidak, sang dokter tiba-tiba menyebut gadis itu tengah hamil padahal ia mengakui bahwa dirinya belum menikah.
Dilansir dari Tribun Trends, Gadis itu bernama Hawa Zainal yang saat itu mengalami gejala demam berkepanjangan selama sebulan.
Mengejutkan, ternyata hal itu merupakan tanda dirinya mengidap penyakit serius.
Hawa Zainal pun disebut-sebut mengidap penyakit kanker ovarium stadium dua.
"Awalnya saya mengalami demam on-off selama sebulan pada Juni lalu.
Saya pergi buat swab test dua kali, namun hasilnya negatif Covid-19.
Ketika demam saya juga merasakan sakit bagian sendi." ujar Hawa Zainal seperti dilansir dari Mstar, Senin (15/10/2021).
Suatu hari Hawa Zainal pun memeriksakan diri ke seorang dokter dan kala itu perutnya memang terasa tegang dan keras.
Tiba-tiba saja dokter itu menyebut mungkin saja Hawa tengah hamil.
Mendengar hal itu, Hawa sontak kaget.
Namun, Hawa pun lantas membantah mengingat dirinya sendiri belum menikah.
"Dokter bilang saya mungkin hamil. Kebetulan perut pun sedikit buncit tapi saya pikir karena badan berisi.
Terkejut juga dia bilang seperti itu dan saya jelaskan bahwa saya belum menikah," katanya.
Di hari yang sama, Hawa pun memeriksakan diri ke dokter yang lain dan betapa terkejutnya dia saat mendengar vonis dari dokter tersebut.
"Dokter jalankan berbagai prosedur untuk mengetahui penyakit saya.
Hari itu juga tahu bahwa kemungkinan penyakit kanker." tuturnya.
"Saat dokter memberitahu, saya merasa takut...sebab saya merasa sehat-sehat saja.
Menangis juga. Di keluarga juga tidak ada sejarah sakit kanker, namun saya anggap ini ujian untuk saya," imbuhnya.
Di bulan Juli, Hawa menjalani pembedahan untuk membuang tumor di perutnya.
Setelah itu, Hawa harus menjalani rawat inap selama 3 minggu.
Kini, Hawa merasa kondisinya semakin membaik.
Kendati demikian, dia masih harus menjalani kemoterapi agar pulih sepenuhnya.
Selain kanker serviks dan rahim, kanker ovarium (OC) memiliki peringkat ketiga dalam kanker ginekologi.
Salah satu cara untuk "pencegahan” adalah dengan mengidentifikasi faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kanker ovarium.
Dalam abstrak dan makalah itu sendiri, ternyata ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker ovarium. Apa saja?
Melansir dari Kompas.com, faktor gaya hidup meningkatkan risiko kanker ovarium.
Sebut saja obesitas, kelebihan berat badan, merokok, dan penggunaan bedak tabur di organ kewanitaan.
Menurut para peneliti, makanan yang terkait dengan risiko kanker ovarium adalah kopi, telur, alkohol, dan asupan lemak, yang semuanya dapat meningkatkan risiko kanker ovarium secara signifikan.
Walau demikian, perlu diketahui bahwa sampai saat ini belum ada ilmuwan yang bisa dengan akurat menemukan penyebab kanker ovarium.
Yang bisa kita lakukan adalah menjalani pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar