GridPop.ID - Perumpamaan roda berputar nampaknya cocok untuk wanita ini.
Pasalnya, hidupnya berbuah 360 derejat padahal dulunya hidup nyaman jadi istri pejabat.
Bahkan, wanita ini juga harus pontang-panting banting tulang menjadi buruh cuci demi hidupi anak.
Inilah yang dialami oleh ibu mantan pejabat sebuah provinsi di Kalimantan ini.
Dulu, ia adalah istri pejabat yang hidupnya mewah dan berkecukupan, kini ia harus menderita usai suaminya sakit-sakitan, bahkan meninggal mengenaskan di penjara.
Ia jelas syok bagaimana kehidupan rumah tangganya yang berjalan aman tentram, mendapat goncangan yang sangat besar.
Simak ceritanya yang dia bagikan di akun tiktok pribadinya.
Dilansir dari laman GridHits.ID, wanita berhijab ini jelas syok dan tak membayangkan dirinya jadi driver ojol.
Namun, itulah yang dihadapinya saat ini, hingga ia setiap hari kepanasan dan kehujanan untuk mendapatkan order ojek online.
Bahkan, beristirahat di tempat-tempat tak nyaman seperti tempat parkir, gudang, pinggir jalan, dan lainnya.
Tak ada yang menyangka bila sebelumnya, wanita bernama Galuh Boengas pernah menjadi istri pejabat.
Sebagai istri pejabat, ia pasti tergabung dalam grup sosialitas dan punya kehidupan yang sangat mewah.
Namun, semuanya berubah 180 derajat karena ia harus rela banting tulang menafkahi anak-anaknya.
Dalam akun Tik Toknya Galuh Beungas @galuh_boengas pada Senin 4 Mei 2021, ibu berkacamata ini menceritakan perjalanan getir hidupnya, bahkan ia sampai jadi buruh setrika baju teman-temannya.
Tak hanya itu, untuk menambah penghasilan ia juga berjualan makanan ringan atau snack.
Kontan saja dengan profesinya saat ini, banyak orang bertanya-tanya, apakah tidak gengsi karena dulunya ia adalah istri pejabat.
Dia menjawab dengan diplomatis, "Apa pun aku kerjakan untuk mendapatkan uang dengan kerja yang halal".
Sampai akhirnya ia mendaftar sebagai driver ojol.
"Garis besar cerita ku knp akhirnya jadi ojol #lunas #powerofdoa #powerAwesome," tulisnya pada keterangan video dikutip dari artikel Serambi News dengan judul 'Kisah Istri Pejabat Alih Profesi Jadi Driver Ojol, Sebut Suami Difitnah sampai Meninggal di Penjara'.
"Dulu istri seorang pejabat, sekarang ladies ojol," lanjutnya.
Kehidupan Galuh Boengas berubah 360 derajat setelah sang suami, Mochamad Taufan Bharata dituduh korupsi di kantornya.
Lewat kolase foto lawas yang dibagikannya, terlihat sang suami mengenakan pakaian dinas bercorak biru, sementara Galuh Boengas yang berada di sisi kirinya menggunakan baju seragam darma wanita berwarna oranye.
Sang suami juga disebutkan sebagai seorang yang menduduki jabatan di dinas tersebut.
Bermula dari tahun 2017, ia menceritakan jika pendamping hidupnya mendapat musibah, sang suami dituduh melakukan korupsi.
Tuduhan tersebut mengakibatkan suaminya masuk ke lapas dengan vonis hukuman 3,6 tahun penjara.
Ujian yang datang semakin bertubi karena setelah dinyatakan divonis, sang suami juga ikut dipecat dari tempatnya mencari nafkah sehingga tidak mendapatkan dana pensiun.
"Awal 2017 adalah perubahan hidup kami, awal aku menjadi seorang ojeg online. Suami dituduh korupsi dan akhirnya di penjara dengan vonis 3,6 tahun yang mengakibatkan beliau dipecat dengan otomatis kami tidak mendapatkan pensiun," katanya.
Sejak sang suami masuk penjara di tahun 2017, Galuh Boengas bekerja apa saja untuk menghidupi keluarganya.
Hingga akhirnya menjadi driver ojol.
Sayangnya, suami yang dicintainya mendahuluinya.
Tepat pada 3 November 2019, sang suami mengembuskan napas terakhirnya di usia ke-49 tahun di dalam lapas.
Dulu Hidup Enak, Istri Pensiunan Polisi Kini Mengais Sampah Jadi Pemulung
Hal serupa dialami oleh wanita ini.
Dilansir dari laman tribunstyle.com, ditinggal wafat sang suami yang seorang polisi, siapa sangka kehidupan Erni Marliana berubah 180 derajat.
Jika dulunya ia hidup mewah bergelimang harta, Erni Marliana kini justru menjadi pemulung untuk memenuhi hidupnya.
Penampilan istri pensiunan polisi ini pun terlihat lusuh dan melas.
Kisah hidupnya, hanya satu dari sekian banyak cerita potret kemiskinan datang dari wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Saat ini perempuan berumur 61 tahun itu masih harus bekerja keras sebagai pemulung untuk tetap bisa makan.
Padahal jauh sebelumnya, ia dan keluarganya pernah hidup berkecukupan saat suaminya yang seorang polisi masih hidup.
Tapi apa daya, kondisi keluarganya yang semula begitu harmonis hingga dikaruniai 7 anak dan 10 cucu kini melas.
Setelah suaminya meninggal, Erni mencoba menjadi pemulung dengan pendapatan Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu karena belum mengerti caranya menjadi pemulung.
Namun, setelah itu dia terus belajar hingga akhirnya mendapat uang Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per hari.
Uang tersebut, kata dia, digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena uang pensiunan suaminya sebesar Rp 2 juta per bulan habis untuk membayar utang pinjaman modal ke bank dan hanya tersisa Rp 200 ribu.
GridPop.ID (*)
Source | : | GridHits.ID,Tribunstyle |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar