"Ketika itu terjadi, saya memutuskan untuk merayakannya (dengan pernikahan)," pungkasnya.
Saat pernikahannya, Galera memamerkan tatonya dengan balutan gaun putih seksi.
Ia kemudian berpose di luar sebuah gereja Katolik di Sao Paulo, Brasil.
Sementara itu, seorang profesor jender manusia di University of Albany, Karen Loscocco, Ph.D, mengatakan bahwa fenomena ini merupakan refleksi sosial dari sejumlah isu dalam kehidupan.
“Sekarang, orang sudah memisahkan kehamilan dan pernikahan. Artinya, banyak wanita memiliki pemikiran bahwa hamil atau memiliki anak tidak perlu menikah,” terang Loscocco dikutip dari Kompas.com.
Kondisi itu, merupakan perubahan sosial yang terjadi perlahan dari tabu menjadi kelaziman seiring pergantian waktu.
Menikahi diri sendiri, kata Loscocco, merupakan anak rantai yang “lahir” dari kesanggupan dan kemampuan wanita untuk mandiri dengan hidup sendiri.
“Wanita bisa mewujudkan mimpi memiliki pernikahan bak kisah dongeng tanpa harus menanti kehadiran pria sebagai pasangan pengantin,” imbuhnya.
Emansipasi wanita, perkembangan informasi, dan tren gaya hidup yang cepat berganti, kata Loscocco, merupakan pemicu yang membentuk pikiran Anda agar tidak perlu pasangan untuk menikah.
“Wanita-wanita zaman sekarang ingin menikah dengan pasangan pria, tetapi sesungguhnya mereka tidak membutuhkan pernikahan itu sendiri,” pungkasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar