Dia mengaku pakaiannya tersebut diikat dengan peniti, dan selotip yang ditaruh di puting membuat bajunya tidak gampang berkibar.
Diakui Olive, ia yang juga merupakan mahasiswi keperawatan di Thailand itu butuh uang untuk kebutuhan sehari-hari.
Lebih lanjut, Olive menerangkan jika para pelanggan bahkan telah antre sebelum toko buka dan banyak yang berswafoto dengannya yang kemudian diunggah di medsos hingga berujung viral.
"Sudah tiga bulan sejak toko saya buka, tetapi saya berhasil menjual lebih dari 100 pancake setiap harinya," kata dia.
Olive, kata polisi setempat diharuskan mengikat rambutnya, mengenakan celemek, memakai sarung tangan, dan menjaga jarak dari pembeli selama memasak.
Rupanya Olive menyanggupi permintaan tersebut dan dia juga mengaku akan mematuhi sanitasi makanan.
Salah satu pelanggan Olive mengaku selain karena gaya wanita itu unik, rasa pancakenya juga enak.
Di sisi lain, Letnan Kolonel Weerapat Khamlapich mengatakan, jajarannya tidak akan percaya begitu saja dengan janji Olive.
"Petugas kami akan melakukan pengecekan ke kiosnya untuk memastikan dia menuruti semua instruksi yang diberikan," jelasnya.
Jika melanggar, maka Olive akan dijerat dengan pasal tidak senonoh dan didenda 5.000 baht atau setara dengan Rp 2,1 juta.
GridPop.ID(*)
Source | : | Kompas.com,Kompas.tv |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar