Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Seksual Anak
Dilansir dari laman kompas.com, seorang psikolog Elizabeth T. Santosa atau yang akrab disapa Lizzie percaya bahwa pola asuh orangtua kepada anak merupakan faktor risiko tertinggi dari perilaku kekerasan seksual.
Maka dari itu, Lizzie memberikan beberapa cara agar orangtua menjaga anak supaya tidak menjadi korban dan pelaku kekerasan seksual.
Berikut ini merupakan 4 cara tersebut:
1. Pendidikan seksual sejak dini sesuai dengan usia anak yamg diberikan oleh narasumber terlatih.
2. Supervisi orangtua dalam semua aktivitas dan kegiatan anak sehari-hari.
3. Terlibat aktif di lingkungan sekolah bersama orangtua lain dan guru, seperti Persatuan Orangtua Murid dan Guru (POMG) untuk berdiskusi mengenai topik atau isu permasalahan anak secara regular.
4. Menjadi teladan perilaku bagi anak dalam menerapkan nilai-nilai kesantunan, moral, keagamaan dan lain lain dan saling berkomunikasi dan terbuka satu sama lain.
Pendidikan seksual bukanlah suatu hal yang tabu.
Pengajaran mengenai seksualitas menjadi penting karena bisa membantu anak dan remaja keluar dari risiko penyakit alat reproduksi, pelecehan serta kekerasan seksual.
Melansir tulisan Psikolog Klinis Dewasa Inez Kristanti dalam situs resmi Durex, edukasi seksualitas dari orangtua untuk anak atau remaja tidak sekadar memebrikan informasi tentang apa seks dan kontrasepsi.
Akan tetapi, edukasi seks menumbuhkan perasaan serta kemampuan bertanggungjawab anak serta remaja dalam membuat keputusan seksualnya berdasarkan informasi yang kredibel dan nilai-nilai mereka.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID,World of Buzz |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar