GridPop.ID - Belajar memang tak pernah memandang usia.
Sejak manusia dilahirkan ke dunia hingga ia menutup mata untuk terakhir kalinya, proses belajar itu akan selalu berlangsung.
Seorang manusia bisa belajar dan memperoleh ilmu baru di segala tempat mulai dari sekolah hingga lingkungan sekitar.
Yang terpenting, semangat untuk belajar dan terus memperbaiki diri itu selalu dipupuk di dalam diri.
Nah, kisah menakjubkan tentang nenek berusia 104 tahun di India ini mungkin bisa menjadi penyemangat kita untuk belajar.
Dilansir dari Kompas.com, nenek berusia 104 tahun itu bernama Kuttiyamma Konthi asal Kottayam, Negara Bagian Kerala, India.
Di usianya yang sudah senja itu, ia tetap semangat belajar hingga akhirnya dinyatakan lulus tes membaca dan menulis di Kerala State Literacy Mission pada 10 November 2021 lalu.
Tes tersebut diselenggarakan Pemerintah Negara Bagian Kerala sebagai misi pembelajaran seumur hidup dan memberantas buta huruf di sana.
Saat mengikuti tes, Kuttiyamma tidak sendiri. Ada lebih dari 500 orang dari berbagai usia yang mengikuti tes tersebut dengan Kuttiyamma sebagai peserta tertua.
Mereka mengikuti serangkaian tes berupa membaca, menulis, dan aritmatika selama tiga jam dalam bahasa daerah Malayalam.
Kendati ia harus berlomba dengan peserta lain yang usianya jauh lebih muda, namun Kuttiyamma dengan percaya diri menjawab semua pertanyaan.
Prestasi Kuttiyamma itu pun dibagikan Oleh Menteri Pendidikan Negara Bagian Kerala V Sivankutty di Twitter.
“Kuttiyamma yang berusia 104 tahun dari Kottayam mendapat nilai 89/100 dalam tes Misi Kerala State Literacy Mission. Usia bukanlah halangan untuk memasuki dunia pengetahuan,” tulis Sivankutty.
Kuttiyamma, ibu dari lima anak yang juga memiliki satu cucu, tidak pernah mengenyam bangku sekolah dan menikah ketika berusia 16 tahun.
Dulunya, dia bisa membaca beberapa kata pendek namun tidak bisa menulis.
Kemudian seorang guru bernama Rehana John ditugasi untuk mengajar Kuttiyamma secara reguler di rumahnya setelah sang nenek mendaftar dalam program keaksaraan di dewan desa.
“Dia adalah wanita yang sangat cerdas. Sangat mudah bagi saya untuk mengajarinya,” kata Rehana John kepada The National.
“Saya memberinya dua jam pelajaran setiap malam di rumahnya. Dia selalu bersemangat mengikutinya,” sambung John.
“Dulu dia hanya bisa membaca kata-kata singkat. Tapi sekarang dia bisa dengan mudah membaca seluruh paragraf. Dia sangat gembira,” imbuh John.
Kuttiyamma sekarang dapat menulis surat dan berharap dapat melanjutkan studinya.
Setelah menyelesaikan tes dasar dengan nilai tertinggi, Kuttiyamma dapat mengikuti ujian tingkat keempat, kata koordinator proyek distrik VV Mathew.
“Dia telah mencapai kelayakan untuk ujian menulis tingkat empat. Dia adalah panutan dan motivasi bagi semua wanita untuk pendidikan orang dewasa,” kata Mathew kepada The National.
Sementara itu, di Sumatera Utara, Indonesia, justru ditemukan setidaknya 800 pelajar yang pilih berhenti sekolah dan menikah muda selama tahun 2021.
Dilansir dari Tribun Medan, Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Syaifuddin mengatakan, beragam alasan menjadi pemicu hal ini, satu diantaranya soal rentang waktu belajar di rumah yang terlalu lama.
"Sekolah tatap muka sudah dimulai, namun banyak siswa tidak masuk. Ada yang mungkin kelamaan libur, ada yang kita temukan karena sudah bekerja. Dan banyak juga yang menikah," katanya, Selasa (28/9/2021).
Dia mengatakan, soal banyaknya pelajar yang nikah muda tersebut memang tidak bisa dihindari.
Sebab, itu merupakan pilihan dari masing-masing pelajar.
Kendati demikian, Syaifuddin mengatakan pihaknya tak ingin terburu-buru meminta sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka mengingat pandemi covid-19 masih berlangsung.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar