GridPop.ID - Hati wanita mana yang tak sedih ditinggal oleh sang kekasih untuk selama-lamanya.
Apalagi jika kekasihnya ini adalah calon suaminya yang akan menikahinya dalam waktu dekat.
Ya, sang calon suami harus meninggalkannya untuk menghadap Sang Pencipta.
Yang lebih menyedihkan lagi semua persiapan untuk pernikahan keduanya sudah matang.
Dilansir Tribun Trends dari OhBulan, kisah sedih ini datang dari seorang wanita asal Malaysia.
Sarina Nawi menceritakan kisahnya itu lewat TikTok hingga kini viral dan telah ditonton banyak orang.
Lewat video pendek yang diunggahnya tersebut, Sarina menjelaskan bahwa tunangannya itu meninggal dunia karena gagal ginjal.
Yang lebih memilukan lagi, keduanya akan menikah minggu depan atau lebih tepatnya pada tanggal 12/12/2021.
Semua persiapan untuk hari bahagianya bahkan telah matang.
Namun ia harus menerima kenyataan bahwa kini pria idamannya pergi untuk selama-lamanya pada Jumat (3/12/2021).
"Undangan sudah diselesaikan dan kartu pernikahan pun sudah."
"Kembali ke Kelantan mengukur baju pengantin sembari berkenalan dengan calon mertua."
"Al-Fatihah untuk calon suami Muhammad Nurizwan bin Mohd Khuzaini meninggal pada hari Jumat pukul 01.25 waktu setempat."
"Semoga suami bisa beristirahat dengan tenang di sana."
"Hari ini Tuhan sedang menguji cinta juga."
"Rencana pernikahan 12/12/21 tetapi Tuhan lebih menyayanginya," tulis Sarina.
Lebih lanjut, Sarina juga membagikan momen terakhir bersama mendiang tunangannya itu.
Mendiang melambaikan tangan ke Sarina dari dalam bus.
"Almarhum meninggal karena gagal ginjal tanpa cuci darah."
"Saya tetap menerima dia apa adanya meskipun dia memiliki penyakit kronis dan masih ingin menikah."
"Rupanya ini menjadi hari terakhir untuk calon suami."
"Mengapa kamu meninggalkanku, aku tidak kuat."
"Ya Allah jika jodoh kita tidak ada di dunia biarlah kita bertemu di surga," ungkap Sarina.
Sebagai informasi, satu dekade lalu, tepatnya pada 2010, penyakit ginjal kronis (PGK) menjadi penyebab kematian tertinggi ke-18 di dunia.
Melansir dari Kompas.com, penyakit ini sebelumnya berada di urutan ke-27, yang mana temuan ini merupakan hasil penelitian Global Burden of Disease.
Saat itu, lebih dari 2 juta penduduk di dunia didiagnosis PGK. Namun, hanya 10 persen yang mendapat kesempatan transplantasi ginjal.
Minimnya akses pengobatan pun membuat angka kematian akibat PGK tinggi.
Risiko batu ginjal terdiri dari banyak faktor dan kondisi, antara lain genetik, pola hidup tidak sehat, obesitas, dan diet tertentu.
Adapun pola hidup tidak sehat yang memicu batu ginjal adalah tidak memenuhi kecukupan cairan tubuh.
Risiko ini akan lebih tinggi jika dehidrasi terjadi secara intens. Hal yang sama juga terjadi jika seseorang punya kebiasaan makan makanan tinggi protein, natrium (garam), dan gula.
Terlalu banyak garam dalam makanan dapat meningkatkan jumlah kalsium yang harus disaring ginjal.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar