Saat itu suhu udara langsung berubah jadi panas dan menyengat kulit.
Langit juga dengan cepat berubah gelap dengan dibarengi kilatan petir yang terus menyambar.
"Saya tak sempat menyelamatkan harta benda. Saya tak memikirkan itu, yang terpenting selamat dari terjangan awan panas. Lima motor hangus dan rumah saya roboh," paparnya.
Sinten bersama dengan sang cucu berlari ke rumah tetangga yang jaraknya sekitar 1 km hingga saat langit kembali terang, mereka kembali berlari ke masjid yang berjarak 5 km.
Mereka beristirahat sejenak dan mengucap doa.
"Lalu, kami berjalan lagi hingga ke Dusun sebelah, Dusun Gunung Sawur sekira 7 kilometer. Napas sudah ngos-ngosan.
Selama dua jam, kami mengamankan diri di rumah warga Dusun Gunung Sawur. Setelah itu, kami dievakuasi menggunakan mobil pick up ke Desa Sumbermujur," terang Dewi.
Pikiran Sinten dan Dewi justru tak tenang saat berhasil menyelamatkan diri lantaran satu keluarganya, Samsul Arifin (30) yang bertugas menjaga portal tambang dekat Gunung Semeru jadi korban luka.
"Kami langsung bergegas mendatangi RSUD dr Haryoto. Saat ini mas Samsul sedang dirawat," pungkasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar