Orang tua korban melaporkan lantaran tidak terima nomor yang mengatasnamakan Wakil Kepala Sekolah itu meminta foto bagian intim atau tanpa busana.
Dua di anatar tiga murid sudah sempat mengirimkan foto tersebut.
Kasus ini terbongkar saat salah satu orang tua korban, Zuhri mendapat telepon dari orang tua yang lain.
"Minggu lalu itu posisi saya lagi di Tebing Tinggi tapi ditelepon sama ayahnya anak kawan saya.
Dibilangnya bang, ada yang enggak beres sama anak kita ini.
Dibilang isi chatinggan tentang paskibra sudah enggak-enggak tujuannya.
Saya terkejut juga saat itu, maksudnya gimana, saya bilang," ungkap Zuhri ayah A.
Selain itu, ia menyebut bahwa ayah korban yang berinisial K sudah melihat langsung isi chat anaknya dengan seseorang yang mengatasnamakan Wakil Kepala Sekolah.
Mengatahui hal tersebut, ia pun langsung mengintrogasi sang anak.
"Dibilang ayah si K itu lihat chatingan anak saya karena memang selama ini enggak pernah saya baca-baca hpnya.
Setelah saya tanyain dia ngaku memang ada juga dipintain foto bagian atas dan bawah. Karena sudah terkirim itu yang buat kita nggak terima.
Katanya dikirim karena sempat dapat ancaman kalau nggak dikirim akan di skor bahkan dikeluarkan dari sekolah," sambung Zuhri.
Source | : | Kompas.com,TribunSolo |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar