GridPop.ID - Bagi sebagian orang, kekayaan yang dimiliki bukan untuk dipamerkan.
Salah satu contoh adalah Armand Hartono, putra bungsu orang terkaya di Indonesia.
Ayah Armand Hartono adalah Robert Budi Hartono.
Budi Hartono pada Kamis (29/7/2021), tercatat memiliki harta senilai US$ 18,2 miliar atau sekitar Rp 263,9 trilliun.
Robert Budi Hartono dan sang kakak, Michael Hartono merupakan orang terkaya nomor 1 di Indonesia.
Keluarga Hartono memiliki banyak bisnis, namun yang paling terkenal adalah PT Djarum dan Bank BCA
Sumber data bbc.com pada 2018 menyebutkan, sekitar 70% kekayaan mereka berasal dari Bank BCA.
Bukan cuma ayah dan pamannya saja yang kaya, Armand Hartono juga memiliki harta yang tak main-main.
Melansir Kompas.com, Armand yang kini menjabat sebagai Direktur BCA memiliki kekayaan lebih dari Rp 113 triliun berdasarkan catatan Forbes tahun 2015.
Berikut beberapa fakta mengenai Armand Hartono:
1. Pakai sepatu jebol
Armand tak malu memakai sepatu yang sudah jebol, meski ia bisa dengan mudah membeli sepatu baru.
Hal itu terlihat dari unggahan Armand di Instagram @armandhartono pada 21 Desember 2019 lalu.
Armand mengunggah foto sepatunya yang mendadak rusak saat ia sedang melakukan perjalanan.
Sepatu berwarna cokelat itu memang tampak jebol di bagian depan.
Untuk mengakali hal itu, Armand membalut bagian yang jebol dengan lakban warna hitam.
"Prepare for anything. Apa pun bisa terjadi, sepatu tua tiba2 sobek di perjalanan, untung ada lakban," tulisnya.
2. Selalu berusaha hemat
Meski punya kekayaan fantastis, Armand sudah terbiasa hidup sederhana sehari-harinya.
Ia bahkan tidak boros dalam menggunakan uang dan fasilitas yang dimiliki.
"Saya selalu berusaha hemat. Mulai dari hal kecil seperti listrik, kita bisa saving. Nyalain AC sebentar saja. Kalau sudah dingin, begitu mau tidur, AC kita matikan," ujar Armand.
"Kan yang paling penting pas mau tidur saja, di tengah-tengah panas dikit tidak apa-apalah," sambungnya.
Menurut Armand, boros tidak ada manfaatnya, justru agar bisa sukses dan kaya, Armand lebih suka menghabiskan uangnya untuk menabung dan investasi.
3. Ikut karyawan makan di kantin
Saat bekerja di kantor pun Armand tidak menjaga gengsinya sama sekali.
Meski ia berada di posisi tinggi, Armand tidak ragu untuk tetap makan di kantin.
"Gaya hidup juga harus dijaga, sederhana saja. Sehari-hari di kantor ya saya makan di kantin lho."
"Kalau ada nasabah besar yang potensial atau rekan bisnis datang berkunjung, baru saya ajak makan di tempat yang bagus, bukan di kantin," kata Armand sambil tertawa.
Armand sendiri masih memegang teguh filosofi Jawa karena ia besar di lingkungan orang-orang Jawa.
"Wong Jawa itu ngerti namanya cukup. Kita tidak perlu menunjukkan kalau usaha (bank) milik kita besar. Cukup tunjukkan kalau kita bisa menjadi institusi yang sehat dan terpercaya," pungkasnya.
4. Ramah pada karyawan
Berdasarkan kesaksian beberapa karyawan, Armand juga sosok pemimpin yang humble, rendah hati dan tak sungkan bertegur sapa dengan karyawannya.
"Pak Armand itu selalu menyapa, senyum kalau ketemu sama karyawannya. Terus memang hemat, kalau ambil air minum juga selalu dihabiskan, tidak disisakan dan dibuang percuma," kata seorang karyawan BCA yang tak mau disebutkan namanya.
5. Pamannya viral karena makan di warung tahu
Paman Armand, Michael Bambang Hartono viral setelah fotonya makan di restoran sederhana beredar.
Diketahui, Michael Bambang Hartono tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia tahun 2019 versi Forbes.
Foto Bambang Hartono itu pertama kali diunggah akun Twitter @ayudh69 pada 19 Desember 2019.
Melalui keterangan akun @ayudh69, dituliskan jika orang kaya lebih mementingkan rasa dibandingkan gengsi.
"Yang sok kaya mentingin gengsi, yang kaya beneran mah lebih mentingin rasa," tulis akun @ayudh69.
Dari keterangan foto itu diketahui jika Bambang Hartono merupakan pelanggan di warung tersebut.
"Beliau, customer setia Tahu Pong Karangsaru Semarang....Xie Xie om Hwie Siang (Michael Bambang Hartono) - Big Boss Djarum & BCA," tulis keterangan di foto tersebut.
(*)
Source | : | Kompas.com,GridHot.ID,Tribunstyle |
Penulis | : | Hotia |
Editor | : | Hotia |
Komentar