GridPop.ID - Seorang penjaga lahan bernama Darwin Sitepu tewas dibakar hidup-hidup oleh 8 tersangka yang masih satu keluarga.
Melansir dari Serambinews, peristiwa nahas yang menimpa warga Dusun II Lorong Gereja, Desa Durian Lingga, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, terjadi Kamis (2/11/2021) malam.
Saat itu, Darwin tengah duduk di gubuk menunggu rekannya datang. Ketika rekannya datang, mereka mengobrol.
Tak lama setelahnya, datang sejumlah orang bersama dengan pelaku berinisial FD.
Melihat Darwin duduk bersama rekannya, FD meminta mereka untuk pergi meninggal gubuk tanpa alasan yang jelas.
"Rekan korban sempat tidak mau meninggalkan gubuk," kata Kasubbag Humas Polres Binjai, Iptu Junaidi, Jumat (3/11/2021).
Kesal mendengar hal tersebut, rekan FD memukul korban dengan menggunakan popor senapan angin, korban yang merasa terancam sempat coba melakukan perlawanan.
Akibatnya, dua kelompok tersebut terlibat baku hantam. Hingga akhirnya, rekan FD menyiramkan bensin ke arah Darwin.
Saat itu juga FD mengambil korek api dan korban dibakar hidup-hidup.
Seketika, korban langsung menggelepar di tanah untuk memadamkan api yang berkobar di tubuhnya. Namun nahasnya, para pelaku justru melempari korban dengan baru berukuran besar hingga korban tewas.
Pembunuhan ini sudah direncanakan oleh para pelaku.
Awalnya, sekira pukul 06.00 WIB para pelaku berkumpul di rumah mereka dan berencana mengusir korban dari lahan yang diklaim sebagai warisan keluarga.
"Sehingga mereka rencanakan apabila si korban tak meninggalkan lahan tersebut, akan menghabisinya dengan cara membunuh dari korban tersebut," ungkap Direskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, dikutip dari Kompas.com, Rabu (8/12/2021).
"Mereka merencanakan ini dengan melakukan pembakaran karena adanya isu di keluarga mereka bahwa si korban memiliki kekuatan gaib, kekuatan kebal dengan senjata tajam, tidak mempan dengan senjata tajam sehingga mereka memutuskan untuk melakukan pembakaran kepada korban." lanjutnya.
Persiapan sudah dilakukan sejak awal. Para pelaku mulanya bersiarah ke makam nenek mereka.
Hingga pada pukul 06.55 WIB, para pelaku tiba di lokasi kejadian.
Pembunuhan ini dipicu permasalahan perebutan lahan yang diklaim pelaku sebagai warisan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas,Serambinews.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar