Suaminya menambahkan: "Kami membutuhkan bantuan, kami lapar dan miskin."
"Tidak ada kesempatan kerja di Afghanistan. Kami memiliki anak."
"Kami paling membutuhkan tepung dan minyak, yang tidak kami miliki. Syukur-syukur memiliki kayu bakar"
"Saya tidak mampu membeli daging dalam dua atau tiga bulan terakhir."
"Kami hanya memiliki roti untuk anak-anak yang tidak selalu tersedia."
Save the Children memberi keluarga itu paket darurat untuk rumah mereka.
Mereka diberikan barang-barang untuk dapur, selimut, pakaian musim dingin, sepatu, peralatan dan barang-barang penting lainnya seperti kompor gas.
Sementara dalam kisah yang lain pernah terjadi di Tanah Air.
Melansir dari Kompas.com, seorang ibu di Palembang, Sumatera Selatan, berinisial AN (25), tega menjual bayinya yang baru berusia satu bulan kepada GT (37) dengan AS menjual anaknya Rp 4 juta.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi mengatakan, terbongkarnya kasus ini setelah dilaporkan oleh BB (26) yang tak lain adalah suami siri AN.
Saat itu, BB menanyakan keberaaan anak perempuan mereka kepada AN, Selasa (19/10/2021).
Namun saat itu, AN menjawab bahwa putri mereka yang sudah diberi nama L telah dijualnya ke GT sebesar Rp 4 juta.
“Suaminya ini lalu marah dan mencari GT untuk mengembalikan anaknya. Akan tetapi, GT ini mengaku bahwa anak itu sudah berada di kawasan Danau Ranau, OKU (Ogan Komering Ulu) Selatan,” kata Tri kepada wartawan, Selasa (27/10/2021).
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar