GridPop.ID - Tak bisa beri makan anak, seorang ibu di Afghanistan terpaksa jual salah satu bayi kembarnya agar bisa memberi makan bayi lainnya.
Hal ini lantaran pasangan suami istri ini tidak lagi bisa bertani dan menghasilkan uang sejak awal tahun karena kekeringan yang berkepanjangan.
Dilansir Tribunnewsbogor.com dari Daily Mail, ibu 40 tahun asal provinsi Jawzjan ini menyerahkan satu bayinya kepada pasangan yang tidak punya anak.
Bayi tersebut diberi imbalan $104 atau setara dengan Rp1,5 juta.
Dengan uang itu, ia berharap bisa memberi makan keluarganya, yang memiliki 7 anak, selama 6 bulan ke depan.
Nasib malang keluarga ini pun terungkap oleh organsisasi Save the Children, yang masih memiliki pekerja di lapangan yang membagikan makanan kepada mereka yang membutuhkan.
Berbicara kepada para pekerja amal, sang ibu menjelaskan bahwa dia melahirkan si kembar - laki-laki dan perempuan sekitar empat atau lima bulan yang lalu tak lama setelah mereka meninggalkan pertanian karena kekeringan.
Wanita itu menjelaskan bahwa semua pakaian anak-anaknya adalah pakaian bekas dan disumbangkan oleh penduduk setempat.
Dia awalnya berencana untuk membesarkan kedua bayi kembarnya, tetapi sayang ia hampir tidak bisa mendapatkan makanan yang cukup untuk salah satu dari mereka.
Suaminya, 45 tahun, bekerja sebagai buruh tetapi mengatakan hanya ada sedikit pekerjaan untuk satu hari kerja dalam lima hari.
Upah sehari, sekitar $1 (sekitar Rp14.000), cukup untuk makan dua hari saja.
Anak laki-laki tertua kedua juga bekerja di pasar terdekat, kata sang ibu.
Ia mendorong gerobak yang digunakan pemilik kios untuk menjual dagangan mereka.
Tetapi karena dia masih muda, pemilik kios sering lebih suka mempekerjakan anak-anak yang lebih kuat sehingga dia juga sering tidak mendapat pekerjaan.
Karena bayi-bayinya yang baru lahir terus-menerus menangis karena kelaparan, wanita itu mengatakan bahwa pasangan yang tidak memiliki anak mendekati mereka.
Pasangan itu menawarkan $104 untuk mengadopsi putranya yang baru lahir.
Awalnya dia menolak, tetapi setelah beberapa hari melihat anak laki-laki itu menangis tanpa makan, sang ibu akhirnya memutuskan bahwa memberikan bayinya kepada orang lain adalah pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhannya serta anak-anaknya yang lain.
Dia berkata: "Ini sulit. Saya menyerahkan anak saya karena kemiskinan... Saya tidak mampu merawatnya dan saya tidak mampu membeli apapun."
"Saya memberikan semua uang itu kepada suami saya. Dia membeli beras, minyak, dan tepung. Kami sudah menyelesaikannya."
Suaminya menambahkan: "Kami membutuhkan bantuan, kami lapar dan miskin."
"Tidak ada kesempatan kerja di Afghanistan. Kami memiliki anak."
"Kami paling membutuhkan tepung dan minyak, yang tidak kami miliki. Syukur-syukur memiliki kayu bakar"
"Saya tidak mampu membeli daging dalam dua atau tiga bulan terakhir."
"Kami hanya memiliki roti untuk anak-anak yang tidak selalu tersedia."
Save the Children memberi keluarga itu paket darurat untuk rumah mereka.
Mereka diberikan barang-barang untuk dapur, selimut, pakaian musim dingin, sepatu, peralatan dan barang-barang penting lainnya seperti kompor gas.
Sementara dalam kisah yang lain pernah terjadi di Tanah Air.
Melansir dari Kompas.com, seorang ibu di Palembang, Sumatera Selatan, berinisial AN (25), tega menjual bayinya yang baru berusia satu bulan kepada GT (37) dengan AS menjual anaknya Rp 4 juta.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi mengatakan, terbongkarnya kasus ini setelah dilaporkan oleh BB (26) yang tak lain adalah suami siri AN.
Saat itu, BB menanyakan keberaaan anak perempuan mereka kepada AN, Selasa (19/10/2021).
Namun saat itu, AN menjawab bahwa putri mereka yang sudah diberi nama L telah dijualnya ke GT sebesar Rp 4 juta.
“Suaminya ini lalu marah dan mencari GT untuk mengembalikan anaknya. Akan tetapi, GT ini mengaku bahwa anak itu sudah berada di kawasan Danau Ranau, OKU (Ogan Komering Ulu) Selatan,” kata Tri kepada wartawan, Selasa (27/10/2021).
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar