GridPop.ID - Virus Covid-19 varian Omicorn sudah masuk Indonesia.
Kasus pertama dikonfirmasi pada Kamis (16/12/2021) kemarin.
Lantas, bagaimana cara melindungi dari virus Covid-19 varian Omicorn, terlebih soal penggunaan masker?
Seperti yang diberitakan Tribunnews sebelumnya, kasus pertama Omicron terdeteksi pada seorang petugas kebersihan berinisial N yang bekerja di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
“Kementerian Kesehatan telah mendeteksi seorang pasien terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember."
"Data-datanya sudah kita konfirmasikan ke GISAID dan telah dikonfirmasi kembali dari GISAID bahwa memang data ini data sequencing Omicron,” terang Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin.
Masyarakat pun diminta lebih waspada.
Pasalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa varian B.1.1.529 yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan ini lebih cepat menular.
"Varian ini memiliki jumlah mutasi yang banyak, beberapa di antaranya mengkhawatirkan," ungkap WHO seperti dilansir dari Yahoo Life, Kamis (16/12/2021).
Salah satu langkah yang dapat mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicorn adalah dengan penggunaan masker yang baik.
Sementara ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan masker harus memiliki kriteria berikut:
Sementara itu, Insinyur teknik mesin dari Minnesota, Amerika Serikat, Aaron Collins menyarankan pentingnya menggunakan masker yang nyaman.
Selain itu, ara ahli menilai bahwa masker kain masih direkomendasikan meski tidak optimal dalam melindungi.
"Masker kain memang bagus jika memiliki beberapa lapisan dan pas (di wajah)," ujar Dr William Schaffner, spesialis penyakit menular sekaligus profesor di Vanderbilt University School of Medicine.
Akan tetapi, asisten profesor kedokteran penyakit menular di Baylor College of Medicine, Dr Prathit Kulkarni menjelaskan, ada beberapa bukti bahwa masker bedah dinilai lebih efektif dibandingkan masker kain.
Dia juga menegaskan, penting untuk menggunakan masker bedah yang pas di wajah serta memudahkan kita untuk bernapas.
Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Science, hasil analisis data dari 342.183 orang dewasa di Bangladesh menemukan, bahwa masker bedah 95 persen efektif menyaring partikel virus, daripada masker kain yang hanya mencapai 37 persen saja.
"Kita memiliki masker filtrasi tinggi, bermuatan elektrostatis seperti masker seperti KF94, KN95, dan N95, dan kita harus menggunakannya," imbuhnya.
Sementara itu menurut Kulkarni, belum ada data yang menunjukkan bahwa pemakaian masker dobel efektif melawan varian Omicron.
Senada dengannya, Collins menyebut pemakaian masker dobel justru membuat seseorang sulit bernapas.
"Masker KN95, KF94 atau N95 memang lebih melindungi daripada masker konvensional, tetapi jika masker ini dipasang dengan kencang membuat pernapasan Anda lebih sulit," kata Schaffner.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews,Yahoo Life |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar