GridPop.ID - Pemerintah hingga saat ini masih berusaha menekan angka laju penyebaran Covid-19 di Tanah Air.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan melakukan karantina mandiri bagi para WNI yang pulang berlibur dari luar negeri.
Sayangnya beberapa polemik terjadi dalam pelaksanaan aturan karantina mandiri yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Ivestasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengecam aksi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dari kalangan orang kaya dan mampu.
Ia mengecam mereka yang enggan melakukan karantina mandiri di hotel sebagaimana dengan aturan yang ada.
"Kami tadi sudah minta kepada Polda Metro untuk melakukan razia di lapangan terbang Soekarno-Hatta, yang ternyata banyak yang memberikan sebaran video itu," ucap Luhut dilansir dari Antara, Senin (20/12/2021).
"Banyak yang belanja ke luar negeri, shopping, tidak mau karantina di hotel padahal dia bisa. Tapi, dia minta supaya dia dikarantina di Wisma Atlet karena gratis," kata dia lagi.
Menurutnya, pemerintah akan menindak tegas pelaku perjalanan luar negeri tersebut.
Ia tidak ingin ulah nakal PPLN itu menyebabkan penularan varian baru Covid-19, Omicron.
Di sisi lain, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menerangkan terjadi peningkatan kedatangan dari luar negeri menjelang Desember.
"Betul sekitar 3000 per hari. Kita buat waktu yang panjang untuk karantina bagi WNI pelaku perjalanan internasional. Khususnya yang pernah singgah di negara terkonfirmasi memiliki kasus Omicron. Dia wajib karantina selama 14 hari," ungkapnya seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.
Melihat kondisi ini, ia menerangkan bagaimana mendapatkan fasilitas karantina yang memadai di tengah arus masuk dari luar negeri. Terutama bagi WNI yang pulang dalam jumlah cukup besar.
Bagaimana pun juga karantina harus diberlakukan secara ketat sehingga meminimalisir risiko penularan.
Kedatangan 3000 orang per hari di pintu masuk harus segera menambah kapasitas.
"Gak mungkin tidak menambah kapasitas dengan tambahan orang. Artinya setiap hari 3000 orang lalu kapasitas karantina yang ada sekarang 20.000 lalu dalam 7 hari bisa penuh. Karenanya harus ditambah terus," pungkasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar