GridPop.ID - Aksi kejahatan di jalanan tanpa motif jelas atau dikenal klitih di Yogyakarta telah membuat resah masyarakat.
Bahkan klitih di Yogyakarta sempat ramai diperbincangkan di media sosial Twitter dengan tagar #SriSultanYogyaDaruratKlithih.
Terkait klitih ini, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengungkapkan penyebabnya.
Dilansir dari Kompas.com, pelaku melakukan klitih di jalanan salah satunya adalah tidak nyaman saat berada di keluarga.
"Sekarang ini banyak geng, mereka merasa lebih nyaman karena mungkin di dalam keluarga kurang mendapatkan perhatian. Setelah masuk geng mereka merasa diterima, remaja juga butuh pengakuan dari lingkungan," kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) DIY Sari Murti, ditemui di kompleks kepatihan, Selasa (28/12/2021).
LPA DIY juga telah melakukan pendataan.
Dari hasil pendataan, ditemukan bahwa sebagian besar pelaku klitih masih berusia belia yakni rentan usia 15 hingga 17 tahun.
Menurut dia, dalam melakukan pendekatan kepada anak-anak yang terlibat kejahatan jalanan dibutuhkan teknik khusus, tidak bisa hanya dengan ceramah belaka.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jogja |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar