Suami dan keluargany amenerima Fida. Mereka tak pernah menanyakan kondisi bibirnya.
Fida pun menyemangati orang-orang lain yang merasa punya kekurangan.
Sebagai informasi, dilansir Kompas.com dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) (28/12/2020), penyebab bibir sumbing pada bayi tidak diketahui.
Namun ada beberapa faktor resiko yang diketahui meningkatkan angka kejadian bibir sumbing.
Pertama adalah merokok.
Wanita yang merokok dan mengonsumsi alkohol saat kehamilan atau wanita yang terpapar asap rokok memiliki resiko yang lebih besar melahirkan bayi dengan bibir sumbing dibandingkan wanita yang tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol.
Kedua adalah diabetes.
Wanita yang didiagnosis menderita diabetes sejak sebelum kehamilan juga beresiko lebih tinggi memiliki bayi dengan bibir sumbing, dibandingkan ddengan wanita yang tidak memiliki diabetes.
Ketiga, wanita yang mengonsumsi obat-obatan tertentu
Pada trimester awal juga meningkatkan resiko bayi dengan bibir sumbing.
Contoh obat-obatan yang memengaruhi perkembangan janin adalah obat untuk mengobati epilepsi dan obat steroid.
Keempat, genetik.
Bibir sumbing bisa diturunkan dari orangtuanya, walaupun sebagian besar kasus adalah terjadi sendiri tanpa diturunkan dari orangtuanya.
Kelima, kurang asupan asam folat pada awal kehamilan.
Terkadang wanita tidak sadar jika ia sedang hamil hingga melewati fase pembentukan rahang.
Barulah biasanya ia mengonsumsi asupan asam folat tambahan.
Padahan asupan asam folat sangat penting di minggu-minggu awal kehamilan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar