Hari ini kuota sudah penuh, disiapkan tiket online-nya yang sudah punya tiket. Untuk pembelian tiket hari ini sudah penuh," kata petugas Ancol.
Mendengar pengumuman itu, Agus terduduk bersama tiga orang anaknya. Mereka datang dari Bekasi Timur untuk pergi berlibur ke Ancol.
Mereka sengaja datang ke Ancol untuk merasakan liburan Tahun Baru 2022. Namun, informasi terkait penjualan tiket online itu tak menjangkau Agus dan keluarganya.
"Kecewa, saya jauh-jauh ke sini bawa anak-anak tapi enggak tahunya tiketnya harus lewat online," kata dia saat ditemui Kompas.com di Gerbang Timur Ancol.
Agus mengatakan, dari Bekasi Timur, dia memesan dua taksi online untuk rombongan delapan orang keluarganya dengan biaya Rp 300.000 untuk satu kali perjalanan.
Namun, sampai di Ancol, dia harus memangku dagu karena kesempatan untuk berlibur tak bisa didapatkan.
Ini bukan kali pertama dialami Agus. Dia mengaku pernah datang saat Ancol membuka operasional terbatas dengan larangan membawa anak di bawah 12 tahun.
Peristiwa yang sama dia alami karena Agus kebetulan membawa anaknya yang berusia di bawah 12 tahun.
"Eh sekarang udah bisa, tiketnya yang enggak ada," kata Agus.
Pria paruh baya ini mengatakan, liburannya bersama anak-anak hari ini yang seharusnya membuat senang justru bikin hati jengkel.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar