GridPop.ID - Wanita bernama Happy Salma di dunia seni peran sudah tidak diragukan lagi.
Betapa tidak, wajahnya kerap wara-wiri di sejumlah judul sinetron dan film layar lebar hingga panggung teater berkat kepiawaiannya dalam berakting.
Tak heran jika sosoknya pantas mendapat penghargaan di ajang yang bergengsi.
Berikut biodata artis Happy Salma yang telah dirangkum GridPop.ID dari Tribunnewswiki.com.
Happy Salma atau Jero Happy Salma Wanasari adalah seorang model dan aktris sinetron, film Pemain teater dalam dunia hiburan berkebangsaan Indonesia.
Happy antara lain pernah bermain di banyak judul sinetron, FTV dan film.
Happy juga bermain dalam pementasan Teater Nyai Ontosoroh di Gedung Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, (2007), pementasan monolog "Ronggeng Dukuh Paruk" pada tahun 2009 di Bern-Swiss, Belanda dan Taman Ismail Marzuki.
Pementasan wayang 'Jabang Tetuko' Senayan City (2010), pementasan teater "Opera Diponegoro' Teater Jakarta (2011), Monolog Inggit Garnasih-STSI, Bandung (2011), pementasan 'Roro Mendut' Teater Jakarta (2012).
Monolog Inggit Garnasi dipentaskan ulang di Taman Ismail Marzuki (2014) dengan suasana berbeda yaitu menggandeng penari dari Tarian Kontemporer Studio Titik Dua, musisi gamelan Sunda dari Gamelan Mustika Inggit, dan paduan suara dari Seni Musik UPI.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Titimangsa Foundation, yang merupakan lembaga budaya yang dia dirikan.
Happy Salma meraih banyak pujian dan penghargaan untuk perannya dalam film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita yang sekaligus mengantarkan namanya meraih Piala Citra kategori Pemeran pendukung Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia 2010.
Dia juga mendapatkan penghargaan serupa dengan film yang sama di IMA (Indonesia Movie Award).
Kumpulan cerpen-nya yang berjudul 'pulang" pun mendapatkan apresiasi di ajang khatulistiwa Literary Award sebagai nominasi penulis muda berbakat.
Buku kedua nya yang berjudul 'Telaga Fatamorgana' (2008) dan novelnya yang berjudul 'Hanya Salju dan Pisau Batu' hasil kolaborasi dengan penulis novel Pidi Baiq diluncurkan pada tahun 2010 bersamaan dengan antalogi cerpennya yang berjudul "24 Sauh" dan "Dari Datuk Kesangkar Emas".
Happy merilis film Rectoverso (2012) yang merupakan adaptasi dari album musik karya Dewi Lestari bersama Marcella Zalianty, Cathy Sharon dan Olga Lydia sebagai sutradara.
Institut Kesenian Jakarta pada tahun 2014 memberikan penghargaan untuk dedikasinya terhadap dunia teater di tanah air.
Perihal kehidupan asmaranya, Happy Salma menikah pada Oktober 2010 dengan Pangeran Tjokorda Bagus Dwi Santana Kerthyasa yang mana keturunan keluarga kerajaan Ubud Bali, berdarah Bali-Australia, di Puri Sareh, Gianyar.
Untuk menghormati pernikahannya, ia kemudian diberi nama Jero Happy Salma Wanasari.
Pasangan ini bertemu empat tahun lalu, melalui teman mereka Audy Item, pada kesempatan kompetisi berselancar.
Pada tanggal 2 April 2015, Happy Salma melahirkan anak pertamanya di Siloam Bali yang berjenis kelamin perempuan yang diberi nama Tjokorda Sri Kinandari Kerthyasa.
Pada tanggal 2 September 2018, melahirkan anak kedua, yang diberi nama Tjokorda Ngurah Rayidaru Kerthyasa.
Happy Salma sendiri adalah anak keempat dari enam bersaudara dari pasangan Dachlan Suhendra dan Iis Rohaeni.
Di masa pendidikannya ia mengenyam bangku TK-SMA di Cibadak Sukabumi, dan melanjutkan pendidikan Program Diploma Administrasi perusahaan di Trisakti.
Ia kini mengembangkan perusahaan perhiasan, khususnya yang berkaitan dengan emas.
Nama bisnis perhiasan milik Happy Salma adalah Tulola Jewelry.
Tulola Jewelry rupanya mengusung konsep tempo dulu dan warisan budaya Indonesia yang mampu bersaing di pasar Internasional.
Walaupun segudang karier hebatnya sudah dilakoni, Happy Salma ternyata punya cita-cita lain yang diimpikannya sejak masih gadis.
Dilansir Grid.ID dalam unggahan Instagram pribadinya, Happy Salma mengungkapkan impiannya sejak dulu kala.
Usut punya usut, Happy Salma berharap bisa mengenakan kain serta kebaya setiap harinya.
"Duluuu sekali, membayangkan.. aduh menyenangkan ya kalau sering bisa pakai kain dan kebaya," beber Happy Salma.
Tak disangka, istri bangsawan Bali itu dapat mewujudkan impiannya tersebut setelah kini pindah ke Pulau Dewata dan dinikahi pria keturunan Ningrat.
"Nah hingga akhirnya awan takdir membawa saya sering bersentuhan dengan kain dan kebaya," imbuhnya.
Merasa bangga impian lamanya terkabulkan, Happy Salma tak dapat berkata-kata selain tersenyum senang dapat memakai outfit kebaya cantik selama hidup di Bali.
"Oh begini rasanya, rasanya.. hemmmm. Mungkin foto ini sudah bisa menyampaikan," ungkapnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Grid.ID,Tribunnewswiki.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar