Mengutip Kompas.com, semut adalah serangga sosial. Mereka hidup dalam koloni yang terdiri atas jutaan individu dan bekerja sebagai satu tim.
Keterampilan komunikasi yang dimiliki menjadi kunci keberhasilan kerja tim mereka.
Semut-semut sangat bergantung pada sebuah aroma kimiawi yang disebut sebagai '"feromon".
Fungsinya adalah untuk mempertahankan wilayah dan bertukar informasi yang kompleks, mulai dari lokasi sumber makanan dan sarang, hingga keberadaan predator.
Setiap spesies semut memiliki kosa kata kimianya sendiri hingga sebanyak 20 feromon berbeda yang dapat disekresikan untuk membentuk jejak aroma tertentu.
Ujung antena dari semut menerjemahkan "kata-kata" kimiawi ini dan memandu mereka dalam barisan, menuju atau dari tujuan yang diinginkan.
Semut juga tidak memiliki hidung, jadi mereka menggunakan antenanya untuk menentukan jalur atau jalan, yaitu dengan menangkap "kosa kata" kimiawi yang telah ditinggalkan oleh semut lain.
Indra kimiawi semut, memungkinkan mereka untuk mengikuti jalan yang lurus, melengkung, hingga zig zag.
Pada dasarnya, semut tidak memiliki peta atau kemampuan navigasi yang baik.
Mereka bisa saja tersesat saat mencari makan dan tidak menemukan jalan untuk kembali ke sarangnya.
Oleh karena itu, semut biasanya mencari makan bersama dengan semut lainnnya dan saling bergantung.
Pemimpin barisan semut juga tidak tahu jalan pulang.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Nyesel Baru Tahu, Gula Pasir Mampu Basmi Kecoa hingga Punya Segudang Manfaat yang Tak Terduga!
Source | : | Kompas.com,Tribuntimur.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar